Instalasi Lokal Minishift OKD
Minishift membangun klaster single-node OKD (Openshift) pada VM (Virtual Machine) yang berdiri di atas Hypervisor milik komputer lokal. Dengan Minishift kita dapat mempelajari OKD dalam komputer sendiri sebelum menggunakan teknologi Openshift di lingkungan production sebenarnya.
OpenShift dan OKD
OpenShift adalah distribusi dari Kubernetes yang memiliki fungsi serupa, namun memiliki beberapa fitur tambahan yang memanjakan. Seiring dengan populernya ide cloud computing, berbagai evolusi komputasi telah terjadi. Misalnya adalah metode dalam mengembangkan dan delivery aplikasi untuk sampai ke hadapan user. Seringkali aplikasi/product digital akan dikemas dalam bentuk container untuk alasan kompabilitas, skalabilitas, keamanan, hingga kecepatan pengembangan. Kubernetes awalnya diinisialisasi oleh Google dan kini dikembangkan oleh CNCF, sedangkan OpenShift dinaungi oleh Red Hat menawarkan kemampuan manajemen workloads aplikasi serta otomatisasi secara deklaratif. OpenShift merupakan paid-product, namun kita juga dapat menggunakan versi free of charge bernama OKD sebagai alternatif. OKD pernah bernama OpenShift Origin sebelum mengalami pergantian julukan. Saat artikel ini diterbitkan, OKD telah berkembang menjadi beberapa macam produk, beberapa diantaranya yaitu Self-Managed (seperti OpenShift Container Platform), hingga Managed (seperti Openshift Online dan Openshift Dedicated).
Katalog OKD
OKD 3 by-default telah menyediakan dukungan bagi aplikasi dengan beberapa bahasa pemrograman. OKD 3 memiliki kickstart template seperti berikut :
- Rails untuk Ruby
- Django untuk Python
- Node.js
- CakePHP untuk PHP
- Dancer untuk Perl
- Maven untuk Java
Sedangkan untuk basis data, OKD 3 juga telah menyediakan beberapa diantaranya :
- MySQL
- MongoDB
- PosgreSQL
Tidak hanya itu saja, OKD 3 juga telah menawarkan fitur CI/CD Pipeline yang siap di-integrasikan dengan Jenkins, sebuah Middleware Apache, hingga Reverse-proxy NGINX.
Minishift
Minishift adalah sebuah tool yang membantu kita untuk menjalankan OpenShift di komputer lokal. Jika bermain dengan Kubernetes, biasanya kita akan menjumpai tool serupa bernama Minikube. Minishift akan membuat dan menjalankan sebuah VM di atas Hypervisor yang tersedia di komputer kita. Saat artikel ini diterbitkan, Minishift hanya mendukung hingga OKD versi 3.11 atau OpenShift 3.
Prerequisites
Pastikan bahwa komputer lokal kita memiliki spesifikasi yang cukup untuk memasang OKD/OpenShift. Secara default Minishift akan membuat sebuah VM dengan spesifikasi seperti berikut.
Resources | Value |
---|---|
CPUs | 2 core |
Memory | 4 GB |
Storage | 20 GB |
Mempersiapkan Environment Virtualiasi
Minishift mendukung beberapa Hypervisor untuk membuat dan menjalankan VM. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Sistem Operasi | Hypervisor |
---|---|
Microsoft Windows | Hyper-V |
GNU/Linux | KVM |
MacOS | hyperkit |
All Platform | VirtualBox |
Karena saya menggunakan GNU/Linux, maka dalam artikel ini kita akan menggunakan KVM sebagai environment virtualiasi Minishift. Atau lebih tepatnya, saya menggunakan distro GNU/Linux Arch-based.
Konfigurasi libvirt
1. Pasang paket-paket yang dibutuhkan untuk virtualisasi
2. Tambahkan user ke dalam grup kvm dan libvirt
Jika sudah benar, seharusnya akan keluar output seperti berikut
3. Merubah konfigurasi qemu
Ganti konfigurasi /etc/libvirt/qemu.conf
agar menggunakan group kvm
.
4. Menjalankan service libvirt
5. Menjalankan jaringan libvirt
Periksa status jaringan yang tersedia saat ini.
Maka akan muncul output seperti berikut.
Artinya kita memiliki sebuah jaringan bernama default. Maka aktifkan dan buat supaya jaringan tersebut berjalan secara otomatis dengan perintah seperti berikut.
Memasang Minishift
Pasang paket-paket yang dibutuhkan.
Menjalankan OKD dengan Minishift
Jalankan perintah seperti berikut.
Atau kita dapat memberikan flags ketika menjalankan minishift untuk membuat VM dengan spesifikasi yang kita butuhkan. Misalnya saya ingin Minishift membuat VM dengan memory sebesar 3 GB, CPU sebanyak 1 core, dan Storage sebesar 8 GB saja. Jalankan perintah seperti berikut.
Jika berhasil maka akan muncul output seperti berikut.
Pengujian Minishift
Periksa apakah VM benar-benar berhasil dibuat.
Akan muncul output seperti berikut jika benar.
Memeriksa status Minishift dengan perintah berikut.
Jika OKD berjalan maka kurang lebih akan muncul output seperti berikut.
SSH Remote Access
Untuk mencoba mengakses VM Minishift melalui SSH kita dapat menjalankan perintah berikut.
Menghentikan Minishift
Untuk menghentikan Minishift kita dapat menjalankan perintah berikut.
Menghapus Resource Minishift
Jika ingin menghapus seluruh resource termasuk VM yang telah dibuat, kita dapat menjalankan perintah berikut.
Pengujian
Web Console
Seperti yang telah kita lihat sebelumnya. Bahwa web console telah dijalankan pada alamat https://192.168.42.192:8443/console. Sekarang buka alamat tersebut menggunakan web browser untuk memeriksa apakah web console benar-benar berjalan.
Command Line
origin client atau oc
adalah program berbasis teks yang digunakan untuk mengelola OKD (OpenShift) lewat terminal. Kita dapat melihat status OKD dengan perintah seperti berikut
Karena masih kosong, dan OKD belum kita perintah untuk menjalankan layanan apapun maka akan muncul output seperti berikut.
Kesimpulan
Jika dibandingkan dengan Minikube, maka seharusnya Minishift bisa dikatakan memiliki fungsi yang serupa. Sayangnya saat artikel ini dibuat Minishift hanya dapat digunakan untuk membangun OKD 3 (OpenShift 3), sedangkan untuk membangun OpenShift 4 di komputer lokal kita dapat menggunakan tool lain bernama CodeReady. Sayangnya CodeReady membutuhkan spesifikasi komputer yang cukup besar. Setelah kita perhatikan, By-default OKD yang dibangun oleh Minishift berjalan pada VM CentOS 7 Core untuk melakukan instalasi cluster. OKD adalah versi upstream dari pengembangan project OpenShift, artinya tentu saja OpenShift lebih stabil dan layak digunakan jika dibandingkan dengan OKD. Namun untuk belajar workflow dari OpenShift, O
Tidak ada komentar:
Posting Komentar