Kamis, 01 Januari 2015

Proxmox Backup data

Backup Data Virtual Machine pada Proxmox Virtual Environment (Proxmox VE)
Proxmox merupakan distro special untuk virtualisasi, dibangun dari basis distro Debian minimal dan berjalan dalam modus teks. Meski berbasis teks, proses manajemen Proxmox Virtual Environment mudah dilakukan melalui akses web, termasuk melakukan instalasi sistem dengan menggunakan teknologi VNC. Bagi rekan-rekan yang tertarik ingin mempelajari Proxmox, silakan merujuk pada link berikut ini :
  1. Keuntungan Teknologi Virtualisasi & Cloud Computing
  2. Instalasi Proxmox Virtual Environment
  3. Tips Proxmox VE : Remote VNC Menggunakan Java Plugin
  4. Install Guest System Berbasis KVM pada Proxmox Virtual Environment
  5. Install Guest System Berbasis OpenVZ pada Proxmox Virtual Environment
  6. Tips untuk Update Proxmox yang sedang Berjalan ke Versi Terbaru
Proses backup data virtual machine (VM) pada Proxmox terbilang sangat mudah. Kita bisa melakukan backup data VM ke folder di harddisk lokal, LVM group,  SAN/NAS atau ke mesin NFS server lain. Berikut adalah langkah-langkah melakukan backup VM pada Proxmox :
  1. Masuk ke Proxmox Web Admin
  2. Pilih menu Storage pada panel disisi kiri
  3. Pada bagian Storage List, klik tanda panah sehingga muncul pilihan protokol storage yang bisa dipilih. Karena saya menggunakan harddisk lokal, saya memilih menu Add Directory. Catatan : Backup sebaiknya menggunakan harddisk terpisah atau komputer/media terpisah agar jika terjadi crash pada sistem tidak berimbas pada keamanan data yang sedang dibackup
  4. Isi Storage Name dengan nama storage tertentu untuk membedakan lokasi penyimpanan jika kita punya lebih dari satu mesin, Directory dengan nama folder tempat harddisk/lokasi backup dimounting (misalnya pada sistem yang saya gunakan dimount pada folder /var/lib/vz/backup) dan pilih VZDump Backups pada pilihan Content. Tampilan pengisian ini akan berbeda jika yang digunakan sebagai media backup adalah iSCSI atau NFS atau LVM.
  5. Pilih menu Save.
Kita sudah membuat satu buah mesin backup. Berikutnya kita akan memerintahkan proses backup agar dilakukan secara periodik sekaligus menentukan data VM mana saja yang hendak dibackup.
Untuk membuat pengaturan proses backup, lakukan langkah berikut :
  1. Pilih menu Backup pada panel menu disisi kiri
  2. Pada pilihan Backup Jobs, pilih tanda panah dan kemudian pilih menu Create New Job
  3. Isikan konfigurasi backup sesuai keinginan. Pada contoh dibawah ini saya melakukan backup untuk 2 buah VM yang memang saya gunakan (VM yang lain merupakan Virtual Machine testing saja), backup dilakukan pada pukul 01.00 WIB, dilakukan setiap hari dan jika sudah selesai, reportnya akan dikirim melalui email ke alamat email vavai at vavai.com. Saya memilih metode snapshot yang akan mengambil kondisi tertentu dari VM sehingga tidak perlu mematikan VM. Opsi ini bisa berjalan jika VM yang digunakan berjenis OpenVZ.
    Jika gagal menggunakan opsi ini, biasanya Proxmox akan menggunakan metode suspend. Lamanya proses Suspend tergantung besar kecilnya ukuran VM. Sebagai gambaran, untuk VM berukuran sekitar 30 GB Proxmox hanya perlu suspend selama 1-2 menit saja.
  4. Klik Save
Jangan lupa periksa email secara rutin untuk memastikan bahwa proses backup sudah sesuai dengan konfigurasi yang dilakukan. Jangan sampai terjadi masalah, kita sudah PD melakukan backup ternyata proses backup mengalami kegagalan dan baru diketahui saat hendak melakukan proses restore :-P
Jika khawatir server/folder backup menjadi penuh, kita bisa membuat script/schedule cron jobs yang akan secara otomatis menghapus data backup yang dianggap sudah expire.
Jika kita memiliki server backup pada komputer lain, misalnya di server Windows, kita bisa melakukan proses mount mapping folder backup ke lokal folder sehingga proses backup tetap dapat dilakukan dengan opsi “Local Directory”.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar