JENIS-JENIS BACKUP DAN RECOVERY PADA MYSQL
A.
Backup dan Recovery Menggunakan Perintah SQL
Backup dan Recovery Menggunakan Perintah SQL
Proses backup dan recovery dapat
dilakukan dengan menggunakan perintah SQL, perintah-perintah yang digunakan
adalah SELECT INTO OUTLIFE, BACKUP TABLE, dan LOAD FATA INFILE. Sebelum proses backup dilakukan, harus dilakukan proses
penguncian pada table untuk memastikan tidak ada proses penulisan atau
perubahan data dalam tabel. Contoh berikut akan menampilkan proses backup dan
recovery pada table ‘mahasiswa’ yang berada pada database ‘bella_db’ :
1. Lakukan
proses penguncian table dengan perintah :
LOCK TABLE nama_table WRITE;
2. Lakukan
pengosongan memori atau FLUSH. Langkah ini diperlukan untuk memastikan tidak
ada proses yang berlangsung terhadap data pada tabel ‘mahasiswa’. Flush
dilakukan dengan perintah :
FLUSH TABLES;
3.
Lakukan proses backup table ‘mahasiswa’ dengan perintah :
Lakukan proses backup table ‘mahasiswa’ dengan perintah :
SELECT * INTO OUTFILE ‘backup_mahasiswa’ FROM
mahasiswa;
Jika proses backup
berhasil maka akan muncul file backup_mahasiswa pada direktori
C:\xampp\mysql\data.
4. Data
yang telah di-backup dapat
dikembalikan kapan saja bila diperlukan. Sintaks SQL yang digunakan adalah LOAD
DATA INFILE. Perintah yang dijalankan adalah :
LOAD DATA INFILE ‘backup_mahasiswa’ INTO TABLE
mahasiswa;
B.
Backup
dan Recovery Menggunakan MySQLDump
Tool
MySQLdump memiliki kelebihan dalam proses backup
database. Tools ini akan melakukan backup
database beserta struktur table di dalamnya. Selain itu, file backup yang dihasilkan dapat digunakan
bagi sistem database yang lain.
Langkah-langkah penggunaan MySQLdump dalam proses backup dan recovery
database adalah sebagai berikut :
1. Jalankan
shell atau commad-prompt dan ketikkan perintah berikut untuk memulai dump database :
MySQLDUMP –u root –p –all-database
Perintah di atas akan melakukan backup pada semua database yang ada pada MySQL.
2. Proses
backup atau dumping akan berlangsung beberapa saat hingga muncul pesan “Dump
completed”.
3. Data
yang telah di-backup dapat di restrore kembali ke dalam database dengan perintah :
MySQLdump –u root –p (nama_database) <
c:\file_backup.sql
C.
Backup
dan Recovery Melalui PHPMyAdmin
PHPMyAdmin adalah salah satu alat bantu
dalam mengelola database MySQL.
Fasilitas yang ada pada PHPMyAdmin menggunakan GUI jadi mempermudah melakukan
manipulasi data, dari pembuatan database
sampai pada manipulasi dan organisasi data di dalamnya. Langkah-langkah dalam
melakukan backup dan recovery pada PHPMyAdmin adalah sebagai
berikut :
1. Jalankan
PHPMyAdmin melalui browser dengan
mengetikkan http://localhost/PHPMyAdmin
pada address bar.
2. Buka
salah satu database yang ada pada
kolom sebelah kiri.
3. Klik
Export yang ada pada menu bar.
4. Pilihlah
salah satu format backup yang
nantinya akan disimpan, kemudian klik Kirim. Secara otomatis file backup akan
di-download, lalu buka file download.
5. Buka
kembali PHPMyAdmin untuk melakukan proses recovery.
6. Masuk
ke dalam database yang ingin di-recovery. Klik menu Import pada menu bar untuk memulai proses recovery.
7. Klik
buttom Pilih File untuk memilih file backup.
Tampil kotak dialog untuk memilih lokasi file
backup berada dan memilih file backup.
Setelah file backup
ketemu, klik Open.
8. Tampilan
akan kembali ke browser. Klik Kirim
yang berada di sisi bawah dan proses recovery
akan berlangsung.
9. Jika
proses import berhasil maka apa
muncul pesan bahwa import database
berhasil dilakukan.
D.
Backup dan Recovery
melalui MySQL Administrator
MySQL Administrator menawarkan antarmuka
grafis dalam proses backup database.
Untuk backup dan restore database telah disediakan menu tersendiri pada MySQL
Administrator. Langkah-langkah untuk backup
dan restore pada MySQL Administrator
adalah sebagai berikut :
1. Buka
MySQL Administrator. Jika ingin menyimpan backup
database di dalam project baru,
tekan tombol New Project dan beri nama project
tersebut. Pilih database dan tabel
yang akan di-backup ke dalam proyek
tersebut.
2. Jalankan
proses backup dengan menekan tombol
Execute Backup, MySQL Administrator akan menampilkan jendela untuk menyimpan file
backup tersebut.
Jika direktori sudah dipilih, kemudian
tekan Save sehingga proses backup akan
berjalan.
3. Setelah
proses selesai dan berhasil, maka akan muncul pesan bahwa “backup successfully”.
4. Untuk
memulai proses restore, jalankan
MySQL Administrator dan bukalah menu Restore.
Klik Open Backup File, tentukan tabel tujuan backup file tersebut di dalam direktori.
Tentukan pilihan-pilihan bagi proses restore
tersebut. Tekanlah tombol Start Restrore untuk memulai proses restore.
5. Proses
restore akan berlangsung.
KESIMPULAN
Backup dan
recovery merupakan suatu proses
penyalinan dan perbaikan data untuk menghindari terjadinya kerusakan data. Hal
ini diperlukan dalam administrasi database,
dimana file backup ini nantinya akan
menjadi master data. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, master data akan di-restore sehingga data pada suatu sistem
akan kembali seperti semua. Manfaat dari backup
antara lain adalah untuk memudahkan apabila ingin memindahkan database dari server yang satu ke server
yang lain, sebagai cadangan dalam preventif terhadap serangan virus/hacker, untuk mirroring. Sedangkan fungsi dari restrore/recovery adalah untuk mengembalikan database ke keadaan semua sebelum database terjadi kerusakan serta mengambil data yang sudah di backup. Backup diperlukan karena adanya kegagalan transaksi (transaksi failure), kerusakan sistem (system crash), kegagalan/kerusakan disk
(disk failure). Backup dapat
dilakukan dengan dua cara backup
statis dimana database harus
dinonaktifkan terlebih dahulu dan backup
dinamis dimana dapat dilakukan ketika database
saat beroperasi.
Salah satu database yang terdapat fasilitas backup dan recovery
adalah database MySQL. Terdapat
beberapa cara dalam proses backup dan
recovery pada MySQL, yaitu :
- Menggunakan perintah SQL
- Menggunakan MySQLDump
- Menggunakan MySQL Administrator
Menggunakan PHPMyAdmin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar