Semakin populernya teknologi seperti cloud computing secara dramatis mengubah pasar kerja data center dan memperluas skillset IT yang membuka lowongan pekerjaan di data center semakin terbuka luas bagi beberapa konstentrasi keahlian.
Di Indonesia setidaknya ada lebih dari 20 data center (sebelumnya ada 19, setelah diresmikannya data center GTN menjadi 20 data center), yang sekurangnya per data center membutuhkan 100 orang staff IT. Ini belum lagi untuk kebutuhan karyawan di data center internal para perusahaan Indonesia serta di instansi pemerintahan. Maka lowongan pekerjaan di data center ini akan bertumbuh pesat seiring meningkatnya penetrasi pengguna internet di Indonesia.
Perusahaan data center merupakan perusahaan teknologi yang menjadi tulang punggung operasional banyak perusahaan dan pemerintahan, agar aktivitas kerja mereka sehari-hari tidak tergangu. Hal ini disebabkan dengan tingginya biaya downtime bahkan sampai tuntutan hukum jika sering terjadi kegalan sistem.
Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Data Center Indonesia
Perusahaan di Indonesia berjumlah puluhan ribu yang memiliki data center Tier I sampai Tier II, dan per data center tersebut dibutuhkan sekurangnya 10 orang karyawan. Sehingga total kebutuhan karyawan di data center perusahaan sekitar puluhan ribu orang.
Lulusan IT (Teknologi Informasi dan Teknik Komputer) di Indonesia juga sudah mulai menjamur, hanya saja ada beberapa skillset yang diperlukan untuk dapat masuk bekerja di perusahaan penyedia jasa data center seperti Elitery data center di Bogor.
Keahlian IT yang Diperlukan untuk Bekerja di Data Center
Gaji para pekerja di data center cukup menggiurkan, namun seiring dengan hasil tersebut juga diperlukan keahlian tambahan selain pendidikan dasar di universitas seperti keahlian manajemen jaringan, distribusi listrik, teknik pendinginan dan keahlian lain yang diperlukan untuk menjaga operasional data center dapat tetap berjalan mulus.
Berikut beberapa skillset yang wajib di miliki oleh para lulusan IT Indonesia dan para sarjana elektronika untuk dapat bekerja di data center:
- Memahami operasional data center secara keseluruhan
- Kemampuan pengoperasian perangkat Cisco dan pengelolaannya
- Keterampilan sekitar load balancing dan komunikasi terpadu
- Rekayasa jaringan
- Memahami sistem cloud computing, virtualisasi, dan otomatisasi pekerjaan
- Memahami sistem backup dan recovery untuk lingkungan server dan jaringan
- Memiliki pengetauhan cukup mengenai Big Data dan IoT
- Lebih diutamakan untuk yang sudah memiliki pengalaman mengenai manajemen sistem informasi data center (DCIM)
- Memahami UPS dan sistem switch otomatis
- Mampu berbahasa Inggris dengan baik dan benar secara tulisan dan verbal
- Memahami sistem pendinginan data center (HVAC) termasuk sistem sirkulasi udara hot isle cold isle, water sprinkler, dan lain sebagainya.
Dalam melamar kerja pada sebuah lowongan pekerjaan di data center, tidak harus semua skill tersebut diatas dikuasi, akan tetapi 1 sampai 2 skill sudah cukup terutama untuk bidang jaringan dan virtualisasi, dan untuk lulusan teknik elektro dapat berkonsentrasi pada penggunaan switch otomatis dan distribusi sumber daya, lebih bagus lagi jika dapat memetakan sebuah efisiensi pemakaian listrik data center.
Sertifikasi Profesional Data Center
Selain keahlian tambahan yang diperkukan untuk seorang staff data center, sertifikasi profesional sangat penting juga. Lima keterampilan kerja di mana sertifikasi diperlukan untuk peran operasi data center adalah:
- Sertifikasi manajemen fasilitas data center
- Sertifikasi keamanan jaringan dan data
- Sertifikasi Network engineer
- Sertifikasi Operasional data center dan manajemen proses
- Sertifikasi Manajemen proyek
Tentunya jika sertifikasi tersebut sudah anda miliki, maka anda tidak akan terlalu menemukan kesulitan dalam melamar lowongan pekerjaan di data center dibanding dengan yang belum memiliki sertifikasi profesional data center tersebut.
Kebutuhan karyawan di data center dan layanan cloud akan terus tumbuh. Profesional data center perlu mengetahui bagaimana dampak dasar arsitektur bisnis data center, pengguna, dan ekosistem secara keseluruhan. Mereka harus memahami lebih lanjut tentang dukungan beban kerja mereka dan bagaimana penyelarasan terbaik untuk tujuan bisnis.
Tanggung Jawab Profesi Manajer di Data Center
Perlu juga diketahui apa saja tanggung jawab untuk posisi manajer di data center, sebagai bahan pertimbangan anda untuk melamar bekerja bergabung pada sebuah tim di data center, sebagai berikut:
- Mengembangkan dan mempertahankan rencana proyek, penilaian risiko dan metrik kinerja untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, penyelesaian tugas, dan kontrol lingkup untuk proyek-proyek yang ditugaskan.
- Mengelola definisi, desain, pengembangan dan pemrograman untuk produk atau proyek.
- Menafsirkan dan / atau mengelola proses standar untuk memastikan kepatuhan.
- Memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar operasi bisnis, sistem keuangan, dan kepatuhan / persyaratan peraturan pemerintah dan organisasi internasional.
- Memfasilitasi manajemen kinerja secara konsisten dan adil di seluruh tim.
- Memiliki pemahaman dasar proses standar internal dan prosedur termasuk prioritas proyek, pendekatan pemerintahan, proses modal, penganggaran, manajemen keuangan, dan manajemen waktu.
- Membangun dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan klien data center, pengguna, penyedia layanan, manajer produk dan anggota tim proyek tertentu.
- Bertanggung jawab untuk menarik, mempekerjakan, mempertahankan dan memotivasi staf serta mengelola sumber daya untuk memenuhi tujuan bisnis. Bertanggung jawab untuk PHK bila diperlukan.
- Mengelola hubungan dengan 1 sampai 2 vendor. Menulis dan / atau mengevaluasi permintaan proposal. Negosiasi kontrak. Mengembangkan pemahaman organisasi penjual. Mengelola masalah eskalasi / resolusi dalam organisasi penjual.
- Mengelola sumber daya untuk memastikan waktu / target / pengiriman anggaran.
- Mengenali dan mengidentifikasi potensi daerah di mana kebijakan dan prosedur yang memerlukan perubahan, atau mana yang baru perlu dikembangkan, terutama mengenai ekspansi bisnis kedepannya.
- Menyiapkan pra anggaran biaya T.I. dan menyajikan untuk internal serta manajemen untuk persetujuan. Memonitor pengeluaran T.I. dan menyediakan analisis anggaran, bila diperlukan.
- Bertindak sebagai konsultan untuk klien dan manajemen lokal selama start-up, ekspansi, konversi, dan proyek-proyek lainnya yang diberikan. Pastikan ruang lingkup proyek tetap “sejalan” dengan tujuan yang dinyatakan departemen, kebutuhan bisnis klien , dan langkah-langkah anggaran.
- Menjaga komunikasi efektif dengan klien dan semua individu termasuk di pertemuan proyek, rencana proyek, kinerja keuangan, ruang lingkup proyek, dan lainnya.
- Dapat memberikan ulasan kinerja prilaku proyek serta penilaian berkelanjutan mengenai kekuatan dan kelemahan. Menyediakan atau mengamankan pelatihan yang diperlukan untuk memastikan kinerja kerja yang optimal bagi para staff data center ataupun untuk staff client yang berkepentingan.
- Membuat anggaran terperinci dengan asumsi umum yang berdasar dan risiko yang terkait . Melakukan analisis varian secara berkelanjutan.
- Koordinasi dengan tim aplikasi / infrastruktur untuk instalasi, upgrade, kabel dan peralatan, perangkat lunak atau sistem.
- Pelaksanaan back-up pekerjaan harian, rotasi, pemantauan up-time, monitor fluktuasi suhu dan pelacakan audit tiap rack atau block.
- Manajemen ruang data center, dokumentasi, kebijakan retensi, konsumsi daya, batch processing, pengolahan faktur dan biaya dukungan vendor.
- Manajemen Audit dengan menanggapi permintaan, remediasi kekurangan, kebijakan, definisi standar dan pemastian kepatuhan.
Rincian tugas bagi seorang manajer data center diatas adalah secara umum saja, oleh karena itu tidak mengherankan jika gaji manajer data center Rp. 50jt sampai Rp. 500jt per bulan untuk di Asia Tenggara, karena selain banyaknya tugas juga tanggung jawabnya cukup besar. Dan dalam hal penerimaan lowongan pekerjaan di data center, manajer data center memiliki peran penting dalam memilih para pelamar kerja.
Strategi Perusahaan untuk Mendapat Staff Data Center
Sehubungan dengan meningkatnya pertumbuhan data center di Indonesia, maka sudah barang tentu para pelamar kerja yng haus ilmu lebih tertarik untuk melamar lowongan pekerjaan di data center ketimbang di persahaan non penyedia data center. Hal ini dapat dipahami dengan konsentrasi bisnis masing-masing usaha tersebut, dimana pada sebuah data center tentu saja jauh lebih fokus pada bidang teknologi informasi dibanding dengan perusahaan non IT. Namun hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan oleh para perusahaan tersebut, sepanjang memahami strategi untuk mendapatkan karyawan yang handal dalam mengelola data center mereka.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan asuransi dan perbankan yang memiliki data center di kantor pusat dan edge / modular data center di tiap cabang wilayah. Biasanya, perusahaan yang departemen sistem informasinya memiliki data center sendiri (biasanya Tier I dan Tier II) mereka akan memakai jasa managed service pada pihak ketiga.
Dengan memakai jasa managed it services perusahaan tersebut juga dapat meningkatkan skill pada staff IT mereka yang nota bene sudah mereka kontrak secara tahunan. Hal ini lebih efektif ketimbang membuka lowongan pekerjaan di data center mereka.
Selain itu, mereka juga dapat meningkatkan performa kinerja data center mereka dengan memakai jasa konsultan data center terpercaya yang mana dapat menuntun data center perusahaan menjadi Tier III dengan tingkat uptime lebih tinggi. Saat ini bencana IT seperti downtime di Indonesia tengah mengancam sejumlah perusahaan dan instansi pemerintahan berhubung belum banyaknya kesadaran perlunya sertifikasi uptime data center.
Gaji Teknisi Data Center
Berikut adalah gambaran gaji tenkisi dat center di Amerika Serikat,
Tentunya untuk mendapatkan penghasilan sebesar itu, setidaknya dibutuhkan pengalaman 1 tahun dan memilki sekurangnya 3 sertifikasi profesional data center diatas. Selain itu, kebutuhan hidup di Amerika Serikat 10x lebih besar di Indonesia (misal sewa apartemen 10jt per bulan, di Indonesia kos-kosan hanya Rp. 1jt per bulan sudah dingin dan bersih).
Untuk di Indonesia, setidaknya berkisar antara 5jt sampai 25jt per bulan atau sebesar 60jt sampai 300jt per tahun untuk yang berpengalaman 1 sampai 4 tahun mulai dari tingkat keahlian operasional dasar sampai dapat dipercaya untuk menjaga uptime atau menurunkan downtime. Lebih menguntungkan bekerja di Indonesia sampai tahap tertentu.
Pekerjaan teknisi data center banyak secara aktif memonitor server dan kinerja jaringan dan kemudian menganalisa informasi ini. Teknisi data center harus dapat mengukur pemeliharaan agar dapat mencegah downtime. Disamping itu perlu juga memberikan tips terhadap masalah klien dan berusaha untuk mengisolasi masalah tersebut dalam server dan pengolahan struktur.
Perincian Pekerjaan Teknisi Data Center
Sebelum tegiur dengan iming-iming penghasilan diatas, ada baiknya sebelum melamar pada sebuah lowongan pekerjaan di data center, ada baiknya memahami tugas dan tanggung jawab dari profesi teknisi data center.
- Mendukung pengguna dan menyelesaikan masalah untuk memastikan kualitas layanan pelanggan.
- Mengatur, memperbaiki, memelihara dan teknologi patch yang berada di data center.
- Mematuhi dan memperbarui dokumentasi dan panduan pengguna.
- Memecahkan masalah jaringan, hardware dan masalah software.
- Menjaga hardware dan persediaan perangkat lunak serta log pemeliharaan.
Untuk dapat bekerja sebagai teknisi data center, tentu anda harus benar-benar memahami beberapa keahlian seperti yang dipaparkan diatas, dalam hal ini kemampuan exact sangat dibutuhkan.
Motivasi untuk Para Siswa SMK
Daripada mengikuti era grup sosial media yang kebablasan dan sering hanya menebar penyakit hati dan pikiran, lebih baik meluangkan waktu untuk mengikuti kursus atau mencari informasi seputar masalah jaringan teknologi informasi seperti load balancing, topologi LAN dan WAN, CISCO, Virtualisasi. Sehinga disaat lulus maka dapat tentukan kuliah jurusan apa yang akan diambil dan sembari melamar kerja magang di data center.
Generasi kampret (begadang tiap malam, ngobrol sampai pagi tanpa henti, dan tertawa keras) bukanlah pilihan hidup yang menguntungkan. Ingat kata bang Roma Irama ” Begadang jangan begadang, jika tiada artinya “. Disamping itu, jika setelah lulus kuliah anda sudah bergaji 15jt per bulan sampai 25jt per bulan, maka akan banyak calon istri hijaber bermata sendu yang mengerubungi anda. Jika seperti itu, apakah anda masih ingin menjadi generasi kampret ? tentu tidak ya kami harapkan.
Kami tunggu para calon profesional data center muda di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar