Perbandingan Modem untuk Gammu
Sudah dua bulan lebih, SMS Gateway Gammu yang aku gunakan untuk monitoring, mengambil alarm BTS faulty dan mengirimkannya via SMS berjalan selama hampir 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Dan sudah 3 modem yang aku coba untuk aplikasi ini.
Untuk aplikasi yang aku buat dan pakai, silahkan baca disini.
Modem yang telah aku pakai adalah : ZTE MF-636, Huawei K-3765 dan Wavecom Multiband 900E 1800. Berikut beberapa catatan, pengalaman penggunaan ketiga modem tersebut.
ZTE MF-636 :
Modem ini berbalut “baju” Indosat Broadband 3.5 G yang sudah sekitar 4 tahun aku pakai untuk pemakaian internet di luar kantor.
Berikut beberapa catatan pengalaman penggunaan modem ini untuk Gammu.
- Setting AT Connection menggunakan at115200
- Selama pemakaian 24 jam/7 hari, modem jarang disconnect atau mengalami sleep/freeze mode.
- Aku mengalami sedikit kesulitan untuk mematikan service SMS di aplikasi bawaan modem. Ketika aplikasi ditutup maka modem tidak bekerja. Tetapi ketika aplikasi bawaan modem dibuka maka sms yang masuk ke modem akan masuk ke aplikasi bawaan modem, tidak tersedot masuk ke database MySQL. Untuk yang ini, aku temukan solusinya dan bisa dibaca di bagian akhir postingan ini disini.
- Kekurangannya banyak sms dengan status SendingError. Perkiraanku, sepertinya masalahnya di modem. Beberapa referensi menyebutkan, SendingError ini lebih banyak disebabkan oleh koneksi dari database MySQL ke hardware modem. Ada juga yang bilang disebabkan karena sinyal seluler yang jelek atau problem di sisi operator. Tapi penyebab terakhir aku kesampingkan karena tower terdekat hanya berjarak kurang dari 50 m di belakang kantor tempat PC dengan Gammu ku berjalan. Dan tentu, BTS di tower ini tidak akan aku biarkan faulty.
Poin terakhir tentang banyaknya sms dengan status SendingError ini menyebabkan modem ini untuk sementara aku istirahatkan.
Huawei K-3765 :
Modem ini aku beli menggantikan modem ZTE dengan harapan performa lebih handal dibanding sebelumnya. Modem ini berbalut baju Vodafone. Ada sedikit cerita menggelitik saat penjual dengan percaya diri menyebut merk-nya adalah Vodafone bukan Huawei.
Berikut beberapa pengalaman penggunaan modem ini untuk Gammu.
- Sama seperti ZTE MF-636, aku gunakan AT Connection at115200
- Untuk status pengiriman SMS, selama berjalan normal, hampir semua SMS yang dikirim berstatus SendingOKNoReport.
- Untuk mematikan service SMS di aplikasi bawaan modem, aku cukup menutup aplikasi Mobile Partner bawaan modem. Dengan demikian aplikasi SMS bawaan modem ditutup dan SMS yang masuk ke modem bisa langsung ke database MySQL. Sementara modem dapat terus bekerja.
- Untuk kekurangannya, gammu ini sering mengalami seperti modem masuk ke freeze/sleep mode atau modem sedang diakses aplikasi lain. Kejadian ini berulang dalam waktu yang tidak tentu. Bisa semalaman berjalan normal tetapi kemudian freeze. Bisa juga hanya berjalan 2-3 kemudian freeze.
Beberapa referensi menyebutkan, modem jenis baru sekarang ini rata – rata memiliki lebih dari 1 port COM. Dan modem ini salah satunya, memiliki 3 port COM yang berbeda untuk modem, UI dan diagnosa. Dugaanku, port untuk Modem terpakai untuk aplikasi lain. Ada juga referensi yang menyebutkan AT Command untuk modem Huawei memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan modem pada umumnya.
Beberapa langkah aku coba untuk mengatasi hal ini, agar Gammu kembali start dan “merebut” port yang pakai aplikasi lain, misalnya :
- Memasukkan setting ResetFrequency dan HardResetFrequency ke file smsdrc. Tetapi ini tidak membantu banyak.
- Jika sedang diluar kantor, jika di-cek via VPN sedang freeze, yang paling sering aku lakukan dengan meremote PC adalah membuka dan menutup kembali aplikasi Mobile Partner, atau mencoba men-switch antara sinyal 3G dan 2G di Mobile Partner. Rata – rata berhasil. Sepertinya ini semacam “pancingan” agar modem kembali aktif melalui aktifitas di Mobile Partner.
- Masuk ke Device Manager, melakukan proses Disable port COM selain modem.
- Masuk ke Device Manager, melakukan proses Disabel dan Enable port COM modem.
- Di coding, aku sisipkan script yang mengecek berapa lama idle time yang membandingkan antara nilai di field UpdateInDB di Tabel Phones dan waktu sekarang. Jika lebih dari 5 menit aku jalankan script untuk reset Hard Gammu (gammu –reset HARD). Juga aku padukan dengan stop-start service gammu dan mengidentifikasi status gammu (gammu identify). Jika di-debug, cara ini sering berhasil. Tetapi jika aplikasi berjalan, jarang berhasil malah aplikasi jadi hang karena proses yang terus berulang – ulang. Sepertinya, meski modem terdeteksi Gammu setelah di-reset, service gammu berjalan, tetapi field UpdateInDB tidak langsung terupdate. Tapi menunggu beberapa saat. Dan karena belum ter-update, maka proses terus berulang – ulang.
- Pernah juga aku sisipkan script, saat freeze mode, aku stop service smsd-uninstall service smsd-gammu identify. Jika modem terdeteksi maka service smsd, aku install dan start. Tujuannya satu, “merebut” port COM yang diduduki aplikasi lain. Tetapi solusi ini juga malah membuat aplikasi hang karena looping yang tidak perlu.
- Di hardware, modem yang semula langsung masuk ke port USB, aku ganti dengan menambahkan kabel USB yang terdiri dari 3 connecter bawaan modem ZTE, yakni bagian female connector terhubung ke modem. Dan dua lainnya (satu merupakan port data + power dan satunya lagi hanya power) ke 2 port USB di PC dengan harapan ada tambahan power untuk modem yang akan membuat modem akan selalu terjaga dari tidurnya, seperti pendapat beberapa referensi.
Secara umum, langkah – langkah yang sudah aku ambil itu masih bersifat temporer dalam artian, freeze/sleep mode kadang bisa dihentikan dan kadang tetap tidak terusik, kecuali untuk buka tutup aplikasi Mobile Parter dan disable-enable port Modem. Tapi ini cukup merepotkan jika tiap berapa jam harus remote PC dan melakukan hal tersebut.
Wavecom Multiband 900E 1800 :
Modem ini aku temukan tidak sengaja saat membongkar laci meja kerja. Ternyata terdapat sebuah modem lawas yang lumayan besar dengan karet penutup antenna eksternal yang terpotong. Ukuran dan bentuk antenna eksternal ini mirip seperti Handy Talky / HT.
Modem ini dulu digunakan untuk monitoring booster yang dipasang di antenna BTS. Sedikit ragu ketika menggunakan modem untuk Gammu karena ketiadaan driver untuk modem ini. Tapi coba saja lah. Berikut beberapa pengalaman menggunakan modem ini.
- Lain dengan kedua modem ini. Di device manager, tidak aku temukan modem ini di bagian Modem. Aku coba buka bagian Ports (COM & LPT) dan aku temukan “MAT USB-to-Serial Bridge (COM2)”. Aku kira COM2 ini yang ter-create dari modem karena saat modem dicabut dan dimasukkan lagi ke port maka port ini akan hilang dan kemudian muncul kembali. Bismillah, aku coba port ini.
- Untuk AT Connection di gammurc, aku hanya pakai “at”
- Aku jalankan gammu identify, dan modem bisa terdeteksi dengan hasil sebagai berikut :
Device : com2:
Manufacturer : Wavecom
Model : MULTIBAND 900E 1800 (MULTIBAND 900E 1800)
Firmware : 641b09gg.Q2403A 1320676 061804 14:38
IMEI : 351047888189814
SIM IMSI : 510013230686516
Manufacturer : Wavecom
Model : MULTIBAND 900E 1800 (MULTIBAND 900E 1800)
Firmware : 641b09gg.Q2403A 1320676 061804 14:38
IMEI : 351047888189814
SIM IMSI : 510013230686516
Sedangkan untuk kinerjanya :
- SMS yang dikirim hampir semua berstatus SendingOKNoReport, seperti Huawei.
- Berhubung modem tidak terdeteksi di bagian Modem di Device Manager, tidak ada aplikasi bawaan yang perlu di-install dan tentu tidak pula terlalu repot untuk mematikan service SMS di aplikasi bawaan. Tetapi tentu sedikit menyulitkan jika modem ini dipakai juga untuk koneksi internet.
- Freeze/sleep mode yang sering dijumpai di K3765, jarang terjadi kalau tidak bisa dikatakan tidak pernah terjadi. Memang beberapa kali aku temukan UpdateInDB tidak terupdate selama lebih dari 5 menit. Tetapi ketika ada aktifitas dari modem, baik itu SMS masuk atau ada SMS yang akan dikirim, maka modem kembali update dan merefresh nilai di field UpdateInDB. Hal ini memudahkanku untuk tidak menghabiskan waktu me-remote PC kantor di luar jam kerja.
- Modem ini sudah berjalan hampir satu minggu dan selama itu pula, baik aplikasi yang aku buat maupun modem yang digunakan, bisa dibilang berjalan dengan lancar.
Kesimpulan yang aku buat, karena modem ini hanya terdiri dari 1 port COM, maka tidak terjadi semacam rebutan pemakaian port COM. Hal ini sedikit banyak akan membantu jika terjadi kasus seperti di modem Huawei. Mungkin alasan – alasan seperti ini yang menyebabkan beberapa “suhu” Gammu menyarankan, bahkan sampai berjualan, modem Wavecom untuk pembuatan aplikasi Gammu.
Kesimpulan yang bisa aku buat selanjutnya juga masalah stabilitas Gammu yang sering dikeluhkan. Sepertinya masalahnya lebih disisi modem yang dipakai untuk Gammu, bukan Gammu-nya sendiri. Gammu mungkin dibuat secara generic sehingga mungkin masih ada celah satu – dua yang merupakan karakteristik dari setiap modem yang belum ter-cover oleh Gammu. Tinggal pilihan kepada pengguna Gammu, yang tentu sebagian besar adalah developer dan berjiwa “ngoprek”, apakah akan terus berkeluh kesah dengan bercerita ketidakstabilan Gammu atau meng-oprek-nya mencari cara mengatasinya.
Di luar modem, sedikit tips, buat yang menjalankan aplikasi Gammu 24 jam, minus UPS dan PLN sering mati, bisa di-setting lebih dulu di BIOS agar ketika PLN ON maka PC juga otomatis reboot. Dan untuk login PC, agar kemudian aplikasi kita berjalan, bisa tinggal remote desktop. Aku biasanya remote desktop menggunakan Android di Samsung Galaxy Ace-ku. Ketika dijalankan, maka PC otomatis login user dan bunyi khas Windows yang baru di-start pun terdengar nyaring di Samsung-ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar