Membangun server Backup dengan Rsync
Membangun server Backup dengan Rsync
Backup merupakan pekerjaan yang kadangkala di lupakan oleh seorang sistem administrator, backup sangat dibutuhkan ketika sistem aslinya mengalami kerusakan entah karena hardisk rusak atau sistem error. Ketiadaan memiliki backup dapat mengakibatkan kerugian yang besar, mulai data yang hilang, pelanggan yang tidak percaya, pemasukan data (entry data) diulang lagi dan pemulihan sistem yang sangat lama. Backup adalah kegiatan menyalin data dari komputer sumber ke media lain seperti CD/DVD, tape atau hardisk. Sehingga apabila terjadi kerusakan di komputer sumber maka sistem dapat dipulihkan secepatnya tanpa ada kehilangan data.
Backup data dapat dilakukan dengan dua metode, pertama data backup berada dikomputer sumber (source). Yang kedua data backup berada dikomputer server backup, berarti data disalin dari komputer sumber ke komputer server backup melalui jaringan LAN, metode ini disebut Network backup. Dengan menggunakan metode network backup data menjadi sangat aman karena berada dikomputer lain, dan dapat pulihkan apabila sistem sumber mengalami kerusakan dengan tiba – tiba.
Pada tutorial kali ini kita akan membangun server backup untuk melakukan backup database MySQL dan samba menggunakan protokol Rsync. Pada komputer database MySQL dan samba filesharing Rsync difungsikan dengan mode server yang akan men-sharing direktori samba dan database MySQL. Sedangkan pada server backup Rsync difungsikan sebagai klien yang menyalin data dari server Rsync ke direktori server backup. Rsync setelah melakukan full backup, akan melakukan backup incremental pada langkah berikutnya. Backup incremental yaitu file yang di update atau yang ditambahkan saja yang di backup. Rsync juga support untuk komputer MS Windows Server / NT / XP / Vista dengan nama DeltaCopy. Konfigurasi Rsync server dan klien cukup mudah.
Pada server database MySQL dan samba ubuntu kita aktifkan Rsync.
vim /etc/default/rsync
RSYNC_ENABLE=true
Kemudian kita konfigurasi Rsync
vim /etc/rsyncd.conf
[mysql]
path = /var/lib/mysql
list = yes
read only = yes
uid = root
gid = root
[samba]
path = /home
list = yes
read only = yes
uid = root
gid = root
Langkah terakhir kita konfigurasi crontab server backup, setiap jam 1 malam melakukan backup ke direktori /backup/mysql dan /backup/samba
mkdir -p /backup/mysql
mkdir -p /backup/samba
crontab -e
0 1 * * * rsync -ap ipservermysql::mysql /backup/mysql/
0 1 * * * rsync -ap ipserversamba::samba /backup/samba/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar