Archive for the ‘Kontrol Peralatan Rumah Tangga’ Category
AN-4001 Aplikasi DST-X10 Master I/O dalam membangun Smarthome (Digital Output)
Friday, May 30th, 2014
Artikel ini akan membahas bagaimana memanfaatkan bagian digital output dari DST-X10 Master I/O Control dalam membangun aplikasi Smarthome.
HARDWARE
DST-X10 Master I/O Control memiliki 8 buah digital output di mana masing-masing output dapat mengendalikan 8 buah peralatan listrik secara independent. 8 buah digital output ini mempunyai karakteristik TTL Output logic yaitu 0V untuk logika 0 dan 5V untuk logika 1 sehingga apabila output ini digunakan untuk mengendalikan peralatan listrik, masih dibutuhkan rangkaian untuk konversi logic TTL ke tegangan dari rangkaian listrik tersebut.
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan jala-jala listrik
Umumnya peralatan listrik menggunakan dari jala-jala listrik yaitu 220 Volt AC sehingga untuk mengendalikan aktif tidaknya peralatan listrik tersebut dilakukan dengan memutus dan menghubungkannya dengan tegangan 220VAC berdasarkan perubahan kondisi dari digital output. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan digital output tersebut keDST-X10 Logic Relay yang sudah dikemas dengan soket-soket AC sehingga user dapat menghubungkan AC Connector setiap peralatan listrik tersebut secara langsung.
Penggunaan rangkaian relay ini harus dilakukan oleh pengguna yang memiliki kemampuan elektronika dan mempelajari user manual setiap rangkaian relay.
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan tegangan DC
Bagian ini berfungsi mengatur konfigurasi setiap digital output dari unit ini
Nama: Merupakan nama dari peralatan listrik yang akan diakses
Aktif: Pengaturan kondisi digital output saat aktif
DST-X10 Master I/O Control memiliki 8 buah digital output di mana masing-masing output dapat mengendalikan 8 buah peralatan listrik secara independent. 8 buah digital output ini mempunyai karakteristik TTL Output logic yaitu 0V untuk logika 0 dan 5V untuk logika 1 sehingga apabila output ini digunakan untuk mengendalikan peralatan listrik, masih dibutuhkan rangkaian untuk konversi logic TTL ke tegangan dari rangkaian listrik tersebut.
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan jala-jala listrik
Umumnya peralatan listrik menggunakan dari jala-jala listrik yaitu 220 Volt AC sehingga untuk mengendalikan aktif tidaknya peralatan listrik tersebut dilakukan dengan memutus dan menghubungkannya dengan tegangan 220VAC berdasarkan perubahan kondisi dari digital output. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan digital output tersebut keDST-X10 Logic Relay yang sudah dikemas dengan soket-soket AC sehingga user dapat menghubungkan AC Connector setiap peralatan listrik tersebut secara langsung.
Connector DB9 dari DST-X10 Logic Relay dapat dihubungkan ke output DB9 dari DST-X10 Master I/O Control
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang bersifat dry contact
Beberapa peralatan listrik kadang-kadang memerlukan kendali tambahan pada tombol-tombol yang ada seperti contohnya tombol untuk mengaktifkan pemanas pada dispenser yang sudah terhubung dengan jala-jala listrik.
Untuk mengaktifkan dan non aktifkan tombol ini dibutuhkan switch yang bersifat dry contact. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian relay yang mengubah kondisi logic output menjadi mechanical contact
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan tegangan DC
DST-X10 Logic Relay hanya dapat digunakan untuk peralatan listrik yang menggunakan tegangan AC oleh karena itu untuk peralatan listrik yang menggunakan tegangan DC, contohnya mengaktifkan:
atau
Untuk mengaktifkan peralatan-peralatan jenis ini juga dapat digunakan relay board yang memiliki mechanical contact. Namun terlebih dahulu harus diperhatikan spesifikasi tegangan dan arus kontak dari relay. Sebaiknya gunakan minimal 2 kali dari ketentuan peralatan listrik yang dikendalikan untuk memperpanjang umur relay.
SOFTWARE
Untuk mengakses unit DST-X10 Master I/O Control dapat dilakukan dengan menggunakan browser dari media yang support browser seperti PC, Laptop, Ipad, Smartphone, Blackberry dan lain-lain.
Pengguna hanya perlu mengarahkan browser ke IP atau halaman dariDST-X10 Master I/O Control dan browser akan menampilkan panel kendaliDST-X10 Master I/O Control.
Koneksi dari media anda ke unit ini dapat dilakukan melalui internet, wifi ataupun LAN seperti dijelaskan dalam AN-4002 Koneksi DST-X10 Master I/O Control
Output Monitoring
Bagian ini berfungsi untuk melihat kondisi output dari DST-X10 Master I/O Control. Selain digital outputnya, bagian ini juga memonitor kondisi output pada unit-unit X10 Wireless lain yang akan dijelaskan lebih detail di AN-4004 Aplikasi DST-X10 Master I/O dalam membangun Smarthome (Wireless Output)
Port: Port output yang digunakan untuk mengakses peralatan listrik, terdiri 8 Digital Output Port dan unit-unit X10 Wireless yang terhubung pada jaringan wireless unit ini
Nama: Nama dari peralatan listrik yang diakses, nama ini dapat diubah secara custom di halaman output configuration dengan tujuan mempermudah pengguna untuk mengingat peralatan apa yang dikendalikan port ini.
Kondisi: Merupakan kondisi dari peralatan listrik atau unit X10 Wireless yang ada. Pada digital output, kondisi ini dapat diatur melalui output configuration secara independent setiap portnya. Contoh pada Port 0 kondisi text off diatur “padam” dan pada Port 1 diatur “non aktif”
Kontrol: Merupakan tombol kontrol dari digital output dan bersifat toggle. Apabila ditekan maka akan terjadi perubahan kondisi yang tampil di kolom kondisi
Pengaturan: Merupakan bagian pengaturan jadwal dari tiap-tiap port
Output ConfigurationBagian ini berfungsi mengatur konfigurasi setiap digital output dari unit ini
Nama: Merupakan nama dari peralatan listrik yang akan diakses
Aktif: Pengaturan kondisi digital output saat aktif
- Aktif low: output akan aktif saat berlogika 0 atau tegangan 0 volt
- Aktif high: output akan aktif saat berlogika 1 atau tegangan 5 volt
Text Kondisi Off: Teks yang muncul di Output Monitoring saat kondisi output non aktif
Text Kondisi On: Teks yang muncul di Output Monitoring saat kondisi output aktif
Prioritaskan tombol manual: Apabila pilihan ini dicentang, maka manual adalah prioritas. Jadi apabila terjadi perubahan output karena sensor PIR ataupun kondisi jadwal, apabila pengguna tidak berkenan terhadap kondisi tersebut maka tombol manual di bagian output monitoring dapat ditekan dan kondisi PIR maupun jadwal akan diabaikan
Kondisi Awal: Kondisi saat sistem restart, dapat diatur di mana kondisi output adalah off / on / sesuai kondisi terakhir / sesuai jadwal.
Paulus Andi Nalwan, ST
Delta Electronic
AN-4004 Aplikasi DST-X10 Master I/O dalam membangun Smarthome (Wireless Output)
Friday, May 30th, 2014
Secara fisik, DST-X10 Master I/O Control hanya memiliki 8 digital input, 8 digital output dan 8 analog input, namun perangkat ini juga memiliki antarmuka wireless dengan frekwensi 433 MHz sehingga I/O unit ini dapat diekspan secara wireless. Ekspansi DST-X10 I/O Control dilakukan dengan menambah unit-unit X10-RF yang dengan pengalamatan tertentu dalam jaringan wireless X10 RF seperti pada gambar berikut.
DST-X10 Master I/O Control dapat diekspan untuk mengakses 100 unit X10 RFI (X10 Radio Frequency Interface) dalam jaringan wireless X10 RFI di mana setiap X10 RFI unit dapat memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Jenis-jenis X10 RFI yang ada saat ini adalah sebagai berikut:
- X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller yang berbentuk fitting lampu dan berfungsi untuk mengendalikan lampu yang terpasang pada fitting tersebut
- X10B-RFI Wireless Smart Relay yang memiliki male-female ac socket dan berfungsi untuk mengendalikan peralatan listrik tegangan 220VAC dengan daya maksimum 1000W
- X10C-RFI Wireless CO Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas karbon monoksida dan ditempatkan pada garasi mobil sehingga penghuni dapat mengetahui adanya karbon monoksida di dalam garasi.
- X10D-RFI Wireless Door Sensor yang terhubung pada magnetic door switch dan dapat memberikan informasi kondisi pintu / jendela yang dipasang sensor ini. Unit ini juga dapat berfungsi sebagai alarm saat magnetic sensor tersebut aktif
- X10E-RFI Wireless Flood Detector yang berfungsi mendeteksi adanya cairan. Unit ini dapat digunakan untuk mendeteksi banjir, hujan atau dipasang pada pinggir bak mandi untuk mengetahui batas pengisian bak.
- X10F-RFI Wireless LPG Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas LPG yang melebihi kadar tertentu. Unit ini biasanya diletakkan di bagian dapur atau tempat penyimpanan tabung LPG
- X10G-RFI Wireless Motion Detector yang berfungsi untuk mendeteksi infra merah pasif yang dipancarkan oleh mahluk hidup. Unit ini digunakan untuk mengamankan daerah-daerah tertentu dalam rumah, juga dapat digunakan sebagai trigger untuk mengaktifkan X10A/B Switch atau X10J-Sound Player yang berfungsi sebagai bell rumah atau alarm.
- X10H-RFI Wireless Smoke Detector yang berfungsi untuk mendeteksi asap sehingga penghuni dapat mengetahui adanya bahaya kebakaran dalam rumah.
- X10I-RFI Wireless Remote Control yang berfungsi sebagai remote untuk mengaktif/non aktifkan unit-unit X10RF yang lain tanpa melalui DST-X10 Master I/O Control
- X10J-RFI Wireless Sound player yang berfungsi sebagai sound player yang dapat diubah-ubah suaranya sesuai kebutuhan. Pengguna dapat mendownload suara bell pintu apabila digunakan sebagai bell pintu, atau suara alarm apabila digunakan sebagai alarm rumah.
Masing-masing unit X10RFI bukan hanya berfungsi sebagai ekspan I/O dari DST-X10 Master I/O Control namun juga memiliki kecerdasan sendiri dalam mengatur kinerjanya sehingga dapat berdiri sendiri tanpa harus dikendalikan dari DST-X10 Master I/O Control. Setiap unit memiliki real time clock sehingga dapat diatur agar mengaktifkan/non akifkan input output di saat-saat tertentu. Contoh:
- Mengaktifkan lampu (X10A-RFI) pada setiap jam 08:00 – 17:00 Kecuali Hari Minggu.
- Mengaktifkan motion detector (X10G-RFI) agar aktif pada jam-jam tertentu dan non aktif pada jam2 tertentu. Saat jam kerja di mana masih banyak orang yang lalu lalang maka motion detector non aktif, di luar tersebut maka motion detector akan atif (di luar jam kerja)
Beberapa unit bahkan memiliki sensor seperti sensor cahaya pada X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller sehingga lampu yang dikendalikan dapat diatur untuk nyala pada saat tidak ada sinar matahari dan padam saat ada sinar matahari.
Setiap sensor dapat diatur level aktifnya melalui web browser (harus menggunakan DST-X10 Master I/O Control). Pengaturan ini diperlukan pada saat pertama kali memasang unit yang dilengkapi sensor. Contohnya pada X10A-RFI yang dilengkapi LDR, maka level aktif sensor LDR sebaiknya diatur berdasarkan kondisi pencahayaan di lokasi tersebut. Hal ini akan dibahas lebih dalam di artikel AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Sensor-sensor dalam X10-X RFI ini tidak hanya berfungsi untuk mengaktifkan output yang ada dalam unitnya sendiri namun juga dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Mengaktifkan / non aktifkan output yang ada pada unit X10-X RFI yang lain
- Menampilkan perubahan pada halaman web dari DST-X10 Master I/O Control
- Mengirimkan email ke alamat yang telah diatur dalam DST-X10 Master I/O Control
Lebih detail mengenai hal ini akan dijelaskan di artikel yang membahas masing-masing X10X-RFI yang dimulai dari AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
DST-X10 Master I/O Control dapat diekspan untuk mengakses 100 unit X10 RFI (X10 Radio Frequency Interface) dalam jaringan wireless X10 RFI di mana setiap X10 RFI unit dapat memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Jenis-jenis X10 RFI yang ada saat ini adalah sebagai berikut:
- X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller yang berbentuk fitting lampu dan berfungsi untuk mengendalikan lampu yang terpasang pada fitting tersebut
- X10B-RFI Wireless Smart Relay yang memiliki male-female ac socket dan berfungsi untuk mengendalikan peralatan listrik tegangan 220VAC dengan daya maksimum 1000W
- X10C-RFI Wireless CO Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas karbon monoksida dan ditempatkan pada garasi mobil sehingga penghuni dapat mengetahui adanya karbon monoksida di dalam garasi.
- X10D-RFI Wireless Door Sensor yang terhubung pada magnetic door switch dan dapat memberikan informasi kondisi pintu / jendela yang dipasang sensor ini. Unit ini juga dapat berfungsi sebagai alarm saat magnetic sensor tersebut aktif
- X10E-RFI Wireless Flood Detector yang berfungsi mendeteksi adanya cairan. Unit ini dapat digunakan untuk mendeteksi banjir, hujan atau dipasang pada pinggir bak mandi untuk mengetahui batas pengisian bak.
- X10F-RFI Wireless LPG Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas LPG yang melebihi kadar tertentu. Unit ini biasanya diletakkan di bagian dapur atau tempat penyimpanan tabung LPG
- X10G-RFI Wireless Motion Detector yang berfungsi untuk mendeteksi infra merah pasif yang dipancarkan oleh mahluk hidup. Unit ini digunakan untuk mengamankan daerah-daerah tertentu dalam rumah, juga dapat digunakan sebagai trigger untuk mengaktifkan X10A/B Switch atau X10J-Sound Player yang berfungsi sebagai bell rumah atau alarm.
- X10H-RFI Wireless Smoke Detector yang berfungsi untuk mendeteksi asap sehingga penghuni dapat mengetahui adanya bahaya kebakaran dalam rumah.
- X10I-RFI Wireless Remote Control yang berfungsi sebagai remote untuk mengaktif/non aktifkan unit-unit X10RF yang lain tanpa melalui DST-X10 Master I/O Control
- X10J-RFI Wireless Sound player yang berfungsi sebagai sound player yang dapat diubah-ubah suaranya sesuai kebutuhan. Pengguna dapat mendownload suara bell pintu apabila digunakan sebagai bell pintu, atau suara alarm apabila digunakan sebagai alarm rumah.
Masing-masing unit X10RFI bukan hanya berfungsi sebagai ekspan I/O dari DST-X10 Master I/O Control namun juga memiliki kecerdasan sendiri dalam mengatur kinerjanya sehingga dapat berdiri sendiri tanpa harus dikendalikan dari DST-X10 Master I/O Control. Setiap unit memiliki real time clock sehingga dapat diatur agar mengaktifkan/non akifkan input output di saat-saat tertentu. Contoh:
- Mengaktifkan lampu (X10A-RFI) pada setiap jam 08:00 – 17:00 Kecuali Hari Minggu.
- Mengaktifkan motion detector (X10G-RFI) agar aktif pada jam-jam tertentu dan non aktif pada jam2 tertentu. Saat jam kerja di mana masih banyak orang yang lalu lalang maka motion detector non aktif, di luar tersebut maka motion detector akan atif (di luar jam kerja)
Beberapa unit bahkan memiliki sensor seperti sensor cahaya pada X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller sehingga lampu yang dikendalikan dapat diatur untuk nyala pada saat tidak ada sinar matahari dan padam saat ada sinar matahari.
Setiap sensor dapat diatur level aktifnya melalui web browser (harus menggunakan DST-X10 Master I/O Control). Pengaturan ini diperlukan pada saat pertama kali memasang unit yang dilengkapi sensor. Contohnya pada X10A-RFI yang dilengkapi LDR, maka level aktif sensor LDR sebaiknya diatur berdasarkan kondisi pencahayaan di lokasi tersebut. Hal ini akan dibahas lebih dalam di artikel AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Sensor-sensor dalam X10-X RFI ini tidak hanya berfungsi untuk mengaktifkan output yang ada dalam unitnya sendiri namun juga dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Mengaktifkan / non aktifkan output yang ada pada unit X10-X RFI yang lain
- Menampilkan perubahan pada halaman web dari DST-X10 Master I/O Control
- Mengirimkan email ke alamat yang telah diatur dalam DST-X10 Master I/O Control
Lebih detail mengenai hal ini akan dijelaskan di artikel yang membahas masing-masing X10X-RFI yang dimulai dari AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
AN-4002 Koneksi Gadget anda dengan DST-X10 Master I/O Control
Friday, May 30th, 2014
Untuk DST-X10 Master I/O Control tidak hanya dilakukan melalui saklar-saklar manual inputnya namun pengguna dapat mengakses melalui PC / laptop atau gadget-gadget lain yang support browser.
Akses DST-X10 Master I/O melalui PC / Laptop secara point to point.
Akses ini dilakukan dengan menghubungkan kedua unit tersebut melalui kabel cross RJ45 dan arahkan browser ke IP DST-X10 Master I/O Control yaitu default adalah 192.168.0.3
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui jaringan Wifi
Persis seperti yang dilakukan pada akses point to point namun di sini digunakan jaringan wifi sebagai media penghubungnya. Dibutuhkan sebuah modem Wifi yang terhubung pada port RJ45 dari DST-X10 Master I/O Control. Pertama pengguna harus melakukan koneksi dengan jaringan wifi terlebih dahulu. Petunjuk untuk proses ini dijelaskan pada user manual dari masing-masing gadget. Biasanya pengguna akan diminta untuk memasukkan username dan password di mana hal ini tergantung setting yang ada pada modem Wifi yang digunakan.
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui internet
Untuk mengakses DST-X10 Master I/O melalui jarak yang lebih jauh dapat dilakukan melalui internet di mana jarak kendali adalah sejauh koneksi internet berada.
Akses DST-X10 Master I/O melalui PC / Laptop secara point to point.
Akses ini dilakukan dengan menghubungkan kedua unit tersebut melalui kabel cross RJ45 dan arahkan browser ke IP DST-X10 Master I/O Control yaitu default adalah 192.168.0.3
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui jaringan Wifi
Persis seperti yang dilakukan pada akses point to point namun di sini digunakan jaringan wifi sebagai media penghubungnya. Dibutuhkan sebuah modem Wifi yang terhubung pada port RJ45 dari DST-X10 Master I/O Control. Pertama pengguna harus melakukan koneksi dengan jaringan wifi terlebih dahulu. Petunjuk untuk proses ini dijelaskan pada user manual dari masing-masing gadget. Biasanya pengguna akan diminta untuk memasukkan username dan password di mana hal ini tergantung setting yang ada pada modem Wifi yang digunakan.
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui internet
Untuk mengakses DST-X10 Master I/O melalui jarak yang lebih jauh dapat dilakukan melalui internet di mana jarak kendali adalah sejauh koneksi internet berada.
Agar DST-X10 Master I/O Control dapat diakses melalui jaringan internet maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan
1. Lakukan koneksi point to point dengan RJ45 terlebih dahulu ke DST-X10 Master I/O Control.
2. Atur IP Gateway dari DST-X10 Master I/O Control. IP Gateway ini adalah IP dari Modem Wifi yang digunakan, default adalah 192.168.0.254 yaitu yang biasa digunakan di Delta Electronic
3. Untuk berhubungan dengan DST-X10 Master I/O Control di sini laptop atau smartphone pengguna harus terhubung dengan IP DST-X10 Master I/O Control. Namun IP ini tidak dapat diakses langsung melalui internet karena sifatnya hanya berlaku pada jaringan intranet. Untuk itu itu dibutuhkan fixed IP dan pengaturan port forwarding yang akan memforward fixed IP tersebut ke IP DST-X10 Master I/O Control. Saat ini fixed IP biasanya lebih mudah diperoleh di koneksi internet ADSL seperti Speedy. Untuk mengetahui fixed IP dilakukan dengan mengetik http://whatismyip.com pada komputer yang terhubung pada modem ADSL.
4. Atur port forwarding pada modem ADSL, port forwarding di sini adalah fitur untuk mengalihkan akses ke fixed IP ke IP tertentu dalam hal ini IP DST-X10 Master I/O Control. Pengaturan ini dilakukan dengan mengatur konfigurasi yang ada di Modem ADSL.
- Arahkan browser dari PC / laptop anda yang terhubung dengan jaringan ADSL ke IP Modem ADSL anda, dalam hal ini 192.168.0.254 contohnya.
- Masukkan username dan password yang diminta. Default username dan password dapat dilihat di user manual masing-masing modem
- Contoh dalam hal ini adalah Modem ADSL TP Link, pengaturan port forwarding dapat dilakukan dengan:
* Pilih Advanced Setup
* Pilih NAT
* Pilih PVC2
* Pilih Virtual Server
- Atur agar akses ke arah port 80 yaitu port yang biasa digunakan browser untuk aplikasi http, ke arah IP dari DST-X10 Master I/O Control.
Dengan pengaturan ini maka semua akses http ke fixed IP ini, contohnya fixed IP 192.139.xxx.xxx akan diarahkan ke port 80 yaitu local IP 192.168.0.3. Jadi apabila kita mengetik http://192.139.xxx.xxx maka jaringan internet akan mengarahkan browser yang ada di gadget kita ke modem ADSL. Kemudian modem ADSL akan mengalihkan ke port 80 yang dalam hal ini telah diatur adalah IP 192.168.0.3 yang merupakan IP DST-X10 Master I/O Control.
Proteksi DST-X10 Master I/O Control
Apabila di suatu saat untuk alasan keamanan pengguna tidak menginginkan ada akses internet maupun intranet pada DST-X10 Master I/O Control, maka terdapat saklar proteksi pada DST-X10 Master I/O Control di mana apabila saklar ini diaktifkan maka semua koneksi internet maupun intranet akan terputus. DST-X10 Master I/O Control hanya bekerja berdasarkan pengaturan jadwal dan algoritma sensor yang telah disetting sebelumnya. Koneksi dengan X10 RF di frekwensi 433 MHz masih aktif
Paulus Andi Nalwan, ST
Delta Electronic
Kendali Relay dan Monitor Sensor pada web server melalui GPRS
Friday, May 3rd, 2013
Seringkali dalam membangun suatu sistem kita memerlukan aplikasi pengendali relay maupun monitor kondisi sensor melalui jarak jauh. Contohnya:
- Kendali penerangan ataupun peralatan rumah tangga pada sistem smarthome
- Monitor kondisi sensor seperti level air di sungai / laut, temperatur dan kelembaban di daerah untuk stasiun cuaca
- Monitor kondisi kendaraan seperti bensin, temperatur mesin, pintu dan juga melacak posisinya.
Pada jarak yang relatif pendek, kendali melalui kabel masih merupakan sistem yang ekonomis dibanding nirkabel. Namun pada jarak yang jauh di mana harga kabel akan menjadi sangat mahal maka sistem nirkabel akan menjadi sistem yang lebih ekonomis.
- Kendali penerangan ataupun peralatan rumah tangga pada sistem smarthome
- Monitor kondisi sensor seperti level air di sungai / laut, temperatur dan kelembaban di daerah untuk stasiun cuaca
- Monitor kondisi kendaraan seperti bensin, temperatur mesin, pintu dan juga melacak posisinya.
Pada jarak yang relatif pendek, kendali melalui kabel masih merupakan sistem yang ekonomis dibanding nirkabel. Namun pada jarak yang jauh di mana harga kabel akan menjadi sangat mahal maka sistem nirkabel akan menjadi sistem yang lebih ekonomis.
AN-0191 Sistem Alarm Rumah berbasis MMS dilengkapi dengan Camera Interface
Sunday, November 11th, 2012
Pada sistem keamanan, seringkali informasi yang kita butuhkan bukan hanya merupakan pesan informasi saja namun juga keadaan di mana terjadinya alarm tersebut. Untuk mengetahui secara visual mengenai keadaan tempat terjadinya alarm dilakukan dengan menggunakan camera.
Ponsel atau handphone saat ini adalah merupakan perangkat yang selalu berada di dekat pemiliknya sehingga perangkat ini adalah merupakan media yang paling tepat untuk menyampaikan informasi. Untuk data berupa informasi teks dapat dikirim melalui SMS atau Short Message Service. Namun untuk data berupa gambar maka informasi dapat dikirimkan melalui MMS atau Multimedia Messaging Service yaitu merupakan layanan pengiriman pesan dalam bentuk multimedia di mana selain gambar, layanan ini sebetulnya juga dapat digunakan untuk mengirim video, audio dan lain-lain
Modul SIM5216 dalam hal ini adalah merupakan modul gsm modem yang dilengkapi dengan camera interface dan analog input dalam hal ini dapat digunakan sebagai bagian pengolah data kamera menjadi MMS.
SIM5216 juga memiliki analog input sehingga sensor suhu yang memiliki keluaran berupa tegangan analog dapat dihubungkan pada input tersebut. Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 yaitu sensor suhu dengan range 0 -100ºC dan kenaikan suhu 10mV / ºC dan ketelitian 0.5ºC.
Sensor ini terhubung pada bagian analog input dari Modul SIM5216 yang memiliki resolusi 8 bit dan range tegangan input dari 0 – 2.65V sehingga dapat menerima tegangan analog keluaran sensor LM35 di mana tegangan maksimalnya (suhu 100ºC) adalah 1V.
Modul SIM5216 ini telah dilengkapi antarmuka kamera sehingga modul ini dapat mengambil gambar kondisi sekitar dan langsung mengirimkan melalui MMS.
Sebelum melakukan capture gambar sistem ini harus mengetahui kapan proses capture tersebut dilakukan. Proses capture dilakukan pada saat ada sensor yang aktif mendeteksi obyek atau suatu kondisi yang tidak diinginkan.
Pada aplikasi ini terdapat sensor suhu, sensor ultrasonic, sensor infrared dan sensor asap. Sensor suhu dan asap berfungsi untuk mendeteksi adanya bahaya kebakaran. Pada saat suhu melebihi nilai tertentu maka hal ini dianggap adanya panas dari api sehingga sistem akan melakukan capture dan mengirimkan foto tersebut dalam MMS. Nilai tersebut diatur oleh mikrokontroler sebagai pengolah data. Jadi mikrokontroler akan mengambil nilai suhu melalui analog input SIM5216 dan dibandingkan dengan nilai suhu yang tersimpan dalam program.
Selain suhu, kondisi kebakaran juga dideteksi dengan menggunakansensor asap yang mengeluarkan pulsa saat asap terdeteksi. Pulsa tersebut akan diterima oleh sistem mikrokontroler (dalam hal ini adalah DST-51) yang akan memerintahkan SIM5216 untuk melakukan capture foto dan mengirimkan via MMS.
Untuk mendeteksi obyek digunakan dua jenis sensor yaitu ultrasonic dan infrared. Sensor ultrasonic mendeteksi obyek yang ada di depan sensor, sedangkan infrared mendeteksi obyek yang memotong di antara pemancar dan penerima infrared.
Sensor ultrasonic lebih tepat dipasang di bagian di mana obyek terdeteksi dari depan sensor seperti pada gambar berikut.
Sedangkan infrared digunakan untuk mendeteksi obyek yang memotong antara pemancar dan penerima. seperti pada gambar berikut.
Untuk ultrasonic, sensor yang digunakan adalah Modul D-Sonar yaitu sensor ultrasonic Produksi Delta Electronic yang dapat mengirimkan data jarak dalam bentuk UART maupun echo.
Pulsa echo ini akan dikirim ke DST-51 sebagai indikasi bahwa ada obyek yang lewat di depan sensor.
Sedangkan untuk infrared dapat digunakan dua jenis sensor. Sensor yang pertama adalah DSF-01 V3. Apabila aplikasi yang anda buat hanya untuk keperluan miniatur saja maka modul ini lebih sesuai mengingat harganya yang cukup ekonomis. Namun posisi LED infrared dan receiver dari modul tersebut harus sedikit dimodifikasi sebagai berikut.
Output dari sensor ini berupa kondisi logic akan diterima oleh DST-51 dan dideteksi sebagai adanya obyek saat obyek tersebut memotong pancaran infrared dari pemancar dan penerima.
Apabila untuk aplikasi sesungguhnya lebih baik menggunakan sensor infrared yang memiliki jarak lebih jauh seperti pada Infrared Beam Sensor
Berikut adalah algoritma kerja sistem dalam diagram alir yang menggambarkan proses kerja program dalam mikrokontroler DST-51
Pada diagram alir tersebut terdapat dua aliran, yang pertama adalah program utama yang bekerja mendeteksi kondisi-kondisi sensor. Saat salah satu sensor mendeteksi ada obyek atau kebakaran maka program akan langsung mengirimkan foto dalam bentuk MMS beserta teks yang menunjukkan informasi sensor apa yang aktif sehingga pengguna dapat mengetahui jenis sensor yang aktif dari MMS yang diterima di HP.
Diagram alir kedua adalah interupsi serial yang mendeteksi pesan SMS yang dikirim oleh pengguna melalui HP dan diterima oleh SIM5216. Pesan ini diteruskan ke DST-51 dan apabila pesan tersebut berisi SMS “ambilfoto” maka DST-51 akan memerintahkan SIM5216 untuk mengirimkan foto. Bagian ini digunakan apabila pengguna ingin melihat kondisi melalui camera setiap saat.
Agar sistem yang dirangkai dapat bekerja sesuai diagram alir tersebut maka program atau source code perlu diisikan ke dalam DST-51 terlebih dahulu.
Lebih detail mengenai cara untuk download program ke DST-51 dapat dilihat di AN0160.
Petunjuk Penggunaan:
Source Code yang digunakan dapat didownload di sini
Ponsel atau handphone saat ini adalah merupakan perangkat yang selalu berada di dekat pemiliknya sehingga perangkat ini adalah merupakan media yang paling tepat untuk menyampaikan informasi. Untuk data berupa informasi teks dapat dikirim melalui SMS atau Short Message Service. Namun untuk data berupa gambar maka informasi dapat dikirimkan melalui MMS atau Multimedia Messaging Service yaitu merupakan layanan pengiriman pesan dalam bentuk multimedia di mana selain gambar, layanan ini sebetulnya juga dapat digunakan untuk mengirim video, audio dan lain-lain
Modul SIM5216 dalam hal ini adalah merupakan modul gsm modem yang dilengkapi dengan camera interface dan analog input dalam hal ini dapat digunakan sebagai bagian pengolah data kamera menjadi MMS.
SIM5216 juga memiliki analog input sehingga sensor suhu yang memiliki keluaran berupa tegangan analog dapat dihubungkan pada input tersebut. Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 yaitu sensor suhu dengan range 0 -100ºC dan kenaikan suhu 10mV / ºC dan ketelitian 0.5ºC.
Sensor ini terhubung pada bagian analog input dari Modul SIM5216 yang memiliki resolusi 8 bit dan range tegangan input dari 0 – 2.65V sehingga dapat menerima tegangan analog keluaran sensor LM35 di mana tegangan maksimalnya (suhu 100ºC) adalah 1V.
Modul SIM5216 ini telah dilengkapi antarmuka kamera sehingga modul ini dapat mengambil gambar kondisi sekitar dan langsung mengirimkan melalui MMS.
Sebelum melakukan capture gambar sistem ini harus mengetahui kapan proses capture tersebut dilakukan. Proses capture dilakukan pada saat ada sensor yang aktif mendeteksi obyek atau suatu kondisi yang tidak diinginkan.
Pada aplikasi ini terdapat sensor suhu, sensor ultrasonic, sensor infrared dan sensor asap. Sensor suhu dan asap berfungsi untuk mendeteksi adanya bahaya kebakaran. Pada saat suhu melebihi nilai tertentu maka hal ini dianggap adanya panas dari api sehingga sistem akan melakukan capture dan mengirimkan foto tersebut dalam MMS. Nilai tersebut diatur oleh mikrokontroler sebagai pengolah data. Jadi mikrokontroler akan mengambil nilai suhu melalui analog input SIM5216 dan dibandingkan dengan nilai suhu yang tersimpan dalam program.
Selain suhu, kondisi kebakaran juga dideteksi dengan menggunakansensor asap yang mengeluarkan pulsa saat asap terdeteksi. Pulsa tersebut akan diterima oleh sistem mikrokontroler (dalam hal ini adalah DST-51) yang akan memerintahkan SIM5216 untuk melakukan capture foto dan mengirimkan via MMS.
Untuk mendeteksi obyek digunakan dua jenis sensor yaitu ultrasonic dan infrared. Sensor ultrasonic mendeteksi obyek yang ada di depan sensor, sedangkan infrared mendeteksi obyek yang memotong di antara pemancar dan penerima infrared.
Sensor ultrasonic lebih tepat dipasang di bagian di mana obyek terdeteksi dari depan sensor seperti pada gambar berikut.
Sedangkan infrared digunakan untuk mendeteksi obyek yang memotong antara pemancar dan penerima. seperti pada gambar berikut.
Untuk ultrasonic, sensor yang digunakan adalah Modul D-Sonar yaitu sensor ultrasonic Produksi Delta Electronic yang dapat mengirimkan data jarak dalam bentuk UART maupun echo.
Pulsa echo ini akan dikirim ke DST-51 sebagai indikasi bahwa ada obyek yang lewat di depan sensor.
Sedangkan untuk infrared dapat digunakan dua jenis sensor. Sensor yang pertama adalah DSF-01 V3. Apabila aplikasi yang anda buat hanya untuk keperluan miniatur saja maka modul ini lebih sesuai mengingat harganya yang cukup ekonomis. Namun posisi LED infrared dan receiver dari modul tersebut harus sedikit dimodifikasi sebagai berikut.
Output dari sensor ini berupa kondisi logic akan diterima oleh DST-51 dan dideteksi sebagai adanya obyek saat obyek tersebut memotong pancaran infrared dari pemancar dan penerima.
Apabila untuk aplikasi sesungguhnya lebih baik menggunakan sensor infrared yang memiliki jarak lebih jauh seperti pada Infrared Beam Sensor
Berikut adalah algoritma kerja sistem dalam diagram alir yang menggambarkan proses kerja program dalam mikrokontroler DST-51
Pada diagram alir tersebut terdapat dua aliran, yang pertama adalah program utama yang bekerja mendeteksi kondisi-kondisi sensor. Saat salah satu sensor mendeteksi ada obyek atau kebakaran maka program akan langsung mengirimkan foto dalam bentuk MMS beserta teks yang menunjukkan informasi sensor apa yang aktif sehingga pengguna dapat mengetahui jenis sensor yang aktif dari MMS yang diterima di HP.
Diagram alir kedua adalah interupsi serial yang mendeteksi pesan SMS yang dikirim oleh pengguna melalui HP dan diterima oleh SIM5216. Pesan ini diteruskan ke DST-51 dan apabila pesan tersebut berisi SMS “ambilfoto” maka DST-51 akan memerintahkan SIM5216 untuk mengirimkan foto. Bagian ini digunakan apabila pengguna ingin melihat kondisi melalui camera setiap saat.
Agar sistem yang dirangkai dapat bekerja sesuai diagram alir tersebut maka program atau source code perlu diisikan ke dalam DST-51 terlebih dahulu.
Lebih detail mengenai cara untuk download program ke DST-51 dapat dilihat di AN0160.
Petunjuk Penggunaan:
- Rangkai sistem sesuai wiring diagram
- Apabila DST-51 belum terisi program aplikasi ini, maka download source code (file hex) ke DST-51 dengan teknik yang ada diAN0160
- Apabila pengguna ingin memonitor komunikasi SIM5216 denganDST-51 dapat dilakukan dengan menggunakan Modul DU-232
- Apabila pertama kali penggunaan DU-232 di PC atau laptop maka lakukan instalasi driver seperti yang dijelaskan pada link berikut
- Buka software hyperterminal dan arahkan COM sesuai COM yang terdeteksi driver Modul DU-232.
- Atur baudrate 115200 bps 8 N 1
- Komunikasi data antara SIM5216 dan DST-51 akan tampak dalam bentuk AT Command pada layar hyperterminal saat power supply diaktifkan
- Coba aktifkan salah satu sensor dan MMS akan terkirim ke HP anda. Pastikan nomor HP anda telah tertulis di baris 1227, label PesanMMSRecp dari file mms.asm pada source code. Bila belum ubah nomor HP yang ada dan lakukan assembly seperti dijelaskan pada an0160 sehingga terbentuk file hex baru dan download kembali ke DST-51
- Untuk mengaktifkan sensor suhu dapat dilakukan dengan mendekatkan ujung solder, untuk sensor asap dengan meniupkan asap, untuk sensor ultrasonik dengan mendekatkan obyek ke sensor dan untuk infrared dengan memotong pancaran sinar pemancar dan penerima infrared.
- Anda juga dapat mencoba mengambil foto dengan cara mengirimkan SMS “ambilfoto” (tanda ” tidak termasuk dan case tidak sensitive) ke Simcard yang ada di SIM5216
- DST-51 akan memerintahkan SIM5216 mengambil foto dan mengirimkan via MMS. Penulis: Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
- DST-51 untuk Sistem Mikrokontroler
- SIM5216 untuk GSM + Camera Interface Evaluation Board
- Smoke Detector untuk Sensor Asap
- LM35 untuk sensor suhu
- D-Sonar untuk Sensor Ultrasonic
- DSF-01V3 untuk Sensor Infrared
- Infrared Beam Sensor untuk Sensor Infrared pada aplikasi real
- DU-232 untuk USB to RS232 Converter
- Power Supply 5V untuk Sumber Tegangan Sistem
- Camera Module untuk sensor camera
- SIM5218 untuk pengembangan lebih lanjut dengan penambahan fitur GPS
Source Code yang digunakan dapat didownload di sini
AN0187 Aplikasi Kendali Peralatan dan Monitoring Kondisi Sensor melalui SMS
Thursday, March 15th, 2012
Kontrol dan monitoring melalui SMS adalah merupakan salah satu prasarana yang efektif dalam memantau ataupun mengendalikan keadaan di suatu tempat melalui jarak jauh mengingat jaringan GSM yang sudah tersebar di berbagai tempat/daerah. Banyak aplikasi yang dibuat menggunakan Handphone-handphone bekas yang dimodifikasi dan dihubungkan ke mikrokontroler. Namun penggunaan handphone bekas seringkali menemukan kendala diantaranya:
- Dibutuhkan modifikasi untuk koneksi hubungan ke mikrokontroler dan seringkali harus membongkar cassing HP
- Problem di power supply, (tidak dapat dihubungkan langsung ke power supply mikrokontroler tanpa melakukan modifikasi). Sedangkan bila dihubungkan ke charger terus menerus akan merusak battery.
- Bentuk yang tidak konsisten karena seringkali perkembangan HP berubah mengikuti pasar. Hal ini akan menjadi masalah untuk aplikasi yang diproduksi massal.
- Stabilitas yang kurang baik karena memang bukan didisain untuk standard industry, sehingga untuk aplikasi yang serius sangat tidak disarankan.
Pada aplikasi ini akan kita gunakan GSM Modem D-GSM300 yaitu GSM Modem yang diproduksi oleh Delta Electronic dengan menggunakan Modul SIM300 keluaran SIMCOM yang saat ini telah direvisi menjadi SIM900-TE-C
Sumber tegangan dari GSM Modem ini dapat menggunakan power supply 5 volt dari sistem mikrokontroler. Selain itu juga dilengkapi dengan UART level TTL sehingga dapat dihubungkan langsung ke UART mikrokontroler tanpa menggunakan IC MAX232 lagi. Juga terdapat GSM External Antenna sehingga untuk penempatan antenna di luar cassing dapat dilakukan dengan mudah dan diperoleh daya tangkap signal yang cukup besar.
Sebagai sistem mikrokontroler pada aplikasi ini digunakan Modul DST-51 yang juga memiliki On board USB Programmer dan LCD interface sehingga mempermudah pengguna dalam mengisi atau mengubah program.
Hubungan antara D-GSM300 dan DST-51 dilakukan melalui UART Port yang ada di DST-51 ke Serial TTL Port D-GSM300.
Pada aplikasi ini terdapat 8 buah port logic I/O (input/output) dan satu analog input. Port logic I/O diambil dari Port 1 DST-51 dan dapat diatur sebagai input atau output dengan tegangan 0 volt untuk logika 0 dan 5 volt untuk logika 1. Sebagai output, port ini dapat dihubungkan ke Modul DRL1201 Code 070-0015 Relay board untuk mengendalikan peralatan menggunakan relay atau Modul DRL1205cs Code 070-0017 untuk mengendalikan peralatan menggunakan Solid State. Kadang-kadang dibutuhkan kondisi output dan input yang dikombinasi dalam satu port yang terdiri 8 bit I/O tersebut. Oleh karena itu dapat digunakan modul relay single seperti DSS-01 070-0020
Untuk input logic dapat dihubungkan pada sensor-sensor seperti limit switch, bagian kontak relay LPG Detector, Magnetic Switch Code 011-0030, dan lain-lain. Sedangkan untuk input analog diambil dari input analog D-GSM300 dan diminta melalui port UART dengan range 0 – 2.4 volt. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan LM35 Code 011-0021untuk sensor suhu, DCS-01 Code 070-0008 untuk sensor arus, atau dengan bantuan Modul DST-INA Code 070-0184 agar dapat berhubungan dengan sensor-sensor dengan sinyal kecil seperti loadcell Code 011-0140untuk sensor berat, PT-100 Code 011-0113 untuk sensor suhu dengan range yang lebih besar yaitu -200 hingga 800C.
Cara kerja Modul
Pada saat power supply diaktifkan maka LCD akan menampilkan pesan kondisi port 1 dalam format hexa, yaitu contohnya “LGC: 03” berarti dari bit 7 ke 0 adalah logika 0 sebanyak 6 kali dan logika 1 dua kali (0000 0011). Kondisi ini akan disampling setiap detik sehingga setiap kali perubahan kondisi pada port akan ditampilkan di LCD dalam tiap detik. Sedangkan port analog hanya aktif apabila GSM Modem telah terhubung. Hal ini dilakukan dengan menekan tombol Power Key dari D-GSM300 hingga LED network berkedip. Layar LCD akan menampilkan pesan “GSM” yang merupakan indikasi bahwa D-GSM300 telah terhubung. Kemudian dilanjutkan dengan proses counter 1 hingga 9, yaitu proses menghapus SMS mulai dari index 1 hingga 9.
Setelah 9 SMS terhapus, LCD akan menampilkan kondisi port analog dalam hexa. Seiring perubahan kondisi input analog akan berubah juga tampilan hexa pada LCD.
Kondisi output dapat diubah atau dimonitor dengan mengirimkan SMS yaitu dengan perintah-perintah sebagai berikut:
Cek_I/O dikirim untuk meminta kondisi input logic maupun analog, balasan akan dikirim berupa 8
bit biner logic I/O dan 1 byte hexa nilai analog input. Contohnya 01010000 0A untuk logika 0, 1, 0, 1, 0, 0, 0, 0 dan 0A.
Modul Pendukung:
- Modul DST-51
- Modul D-GSM300
- LCD 16 x 2
Software Pendukung:
- Source Code GSMevb.zip
- Software Assembler ASM51.zip
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
- Dibutuhkan modifikasi untuk koneksi hubungan ke mikrokontroler dan seringkali harus membongkar cassing HP
- Problem di power supply, (tidak dapat dihubungkan langsung ke power supply mikrokontroler tanpa melakukan modifikasi). Sedangkan bila dihubungkan ke charger terus menerus akan merusak battery.
- Bentuk yang tidak konsisten karena seringkali perkembangan HP berubah mengikuti pasar. Hal ini akan menjadi masalah untuk aplikasi yang diproduksi massal.
- Stabilitas yang kurang baik karena memang bukan didisain untuk standard industry, sehingga untuk aplikasi yang serius sangat tidak disarankan.
Pada aplikasi ini akan kita gunakan GSM Modem D-GSM300 yaitu GSM Modem yang diproduksi oleh Delta Electronic dengan menggunakan Modul SIM300 keluaran SIMCOM yang saat ini telah direvisi menjadi SIM900-TE-C
Sumber tegangan dari GSM Modem ini dapat menggunakan power supply 5 volt dari sistem mikrokontroler. Selain itu juga dilengkapi dengan UART level TTL sehingga dapat dihubungkan langsung ke UART mikrokontroler tanpa menggunakan IC MAX232 lagi. Juga terdapat GSM External Antenna sehingga untuk penempatan antenna di luar cassing dapat dilakukan dengan mudah dan diperoleh daya tangkap signal yang cukup besar.
Sebagai sistem mikrokontroler pada aplikasi ini digunakan Modul DST-51 yang juga memiliki On board USB Programmer dan LCD interface sehingga mempermudah pengguna dalam mengisi atau mengubah program.
Hubungan antara D-GSM300 dan DST-51 dilakukan melalui UART Port yang ada di DST-51 ke Serial TTL Port D-GSM300.
Pada aplikasi ini terdapat 8 buah port logic I/O (input/output) dan satu analog input. Port logic I/O diambil dari Port 1 DST-51 dan dapat diatur sebagai input atau output dengan tegangan 0 volt untuk logika 0 dan 5 volt untuk logika 1. Sebagai output, port ini dapat dihubungkan ke Modul DRL1201 Code 070-0015 Relay board untuk mengendalikan peralatan menggunakan relay atau Modul DRL1205cs Code 070-0017 untuk mengendalikan peralatan menggunakan Solid State. Kadang-kadang dibutuhkan kondisi output dan input yang dikombinasi dalam satu port yang terdiri 8 bit I/O tersebut. Oleh karena itu dapat digunakan modul relay single seperti DSS-01 070-0020
Untuk input logic dapat dihubungkan pada sensor-sensor seperti limit switch, bagian kontak relay LPG Detector, Magnetic Switch Code 011-0030, dan lain-lain. Sedangkan untuk input analog diambil dari input analog D-GSM300 dan diminta melalui port UART dengan range 0 – 2.4 volt. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan LM35 Code 011-0021untuk sensor suhu, DCS-01 Code 070-0008 untuk sensor arus, atau dengan bantuan Modul DST-INA Code 070-0184 agar dapat berhubungan dengan sensor-sensor dengan sinyal kecil seperti loadcell Code 011-0140untuk sensor berat, PT-100 Code 011-0113 untuk sensor suhu dengan range yang lebih besar yaitu -200 hingga 800C.
Cara kerja Modul
Pada saat power supply diaktifkan maka LCD akan menampilkan pesan kondisi port 1 dalam format hexa, yaitu contohnya “LGC: 03” berarti dari bit 7 ke 0 adalah logika 0 sebanyak 6 kali dan logika 1 dua kali (0000 0011). Kondisi ini akan disampling setiap detik sehingga setiap kali perubahan kondisi pada port akan ditampilkan di LCD dalam tiap detik. Sedangkan port analog hanya aktif apabila GSM Modem telah terhubung. Hal ini dilakukan dengan menekan tombol Power Key dari D-GSM300 hingga LED network berkedip. Layar LCD akan menampilkan pesan “GSM” yang merupakan indikasi bahwa D-GSM300 telah terhubung. Kemudian dilanjutkan dengan proses counter 1 hingga 9, yaitu proses menghapus SMS mulai dari index 1 hingga 9.
Setelah 9 SMS terhapus, LCD akan menampilkan kondisi port analog dalam hexa. Seiring perubahan kondisi input analog akan berubah juga tampilan hexa pada LCD.
Kondisi output dapat diubah atau dimonitor dengan mengirimkan SMS yaitu dengan perintah-perintah sebagai berikut:
Cek_I/O dikirim untuk meminta kondisi input logic maupun analog, balasan akan dikirim berupa 8
bit biner logic I/O dan 1 byte hexa nilai analog input. Contohnya 01010000 0A untuk logika 0, 1, 0, 1, 0, 0, 0, 0 dan 0A.
Modul Pendukung:
- Modul DST-51
- Modul D-GSM300
- LCD 16 x 2
Software Pendukung:
- Source Code GSMevb.zip
- Software Assembler ASM51.zip
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
Pengendali peralatan listrik rumah tangga melalui SMS menggunakan GSM Modem D-GSM300
Wednesday, January 14th, 2009
AN0144
SMS selain digunakan sebagai media pengirim pesan belakangan ini juga digunakan sebagai media pengendali peralatan.
Berbagai macam aplikasi dibahas dengan menggunakan HP sebagai media pengirim SMS. Namun penggunaan HP seringkali mengalami masalah dengan berganti – gantinya merk HP yang ada di pasaran sehingga mempersulit para pengembang sistem karena harus menyesuaikan dengan pergantian merk HP. Mulai dari koneksi serial, koneksi battery, pemasangan antena eksternal dan bahkan kadang – kadang protokol data yang tidak konsisten.
Berikut ini akan kita bahas aplikasi pengendali peralatan rumah listrik rumah tangga melalui SMS yang dilakukan menggunakan GSM Modem D-GSM300, yaitu Modul SIMCOM SIM300 yang dikembangkan oleh Delta Electronic menjadi Modul GSM Modem siap pakai sehingga perangkat mikrokontroler maupun PC dapat mengaksesnya dengan mudah.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung :
SMS selain digunakan sebagai media pengirim pesan belakangan ini juga digunakan sebagai media pengendali peralatan.
Berbagai macam aplikasi dibahas dengan menggunakan HP sebagai media pengirim SMS. Namun penggunaan HP seringkali mengalami masalah dengan berganti – gantinya merk HP yang ada di pasaran sehingga mempersulit para pengembang sistem karena harus menyesuaikan dengan pergantian merk HP. Mulai dari koneksi serial, koneksi battery, pemasangan antena eksternal dan bahkan kadang – kadang protokol data yang tidak konsisten.
Berikut ini akan kita bahas aplikasi pengendali peralatan rumah listrik rumah tangga melalui SMS yang dilakukan menggunakan GSM Modem D-GSM300, yaitu Modul SIMCOM SIM300 yang dikembangkan oleh Delta Electronic menjadi Modul GSM Modem siap pakai sehingga perangkat mikrokontroler maupun PC dapat mengaksesnya dengan mudah.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung :
Pengendali peralatan listrik dengan relay Board
Tuesday, September 9th, 2008
AN0132
Dalam mengendalikan peralatan-peralatan listrik, mikrokontroler maupun PC tidak dapat berhubungan langsung dengan peralatan-peralatan tersebut mengingat fungsinya sebagai otak dari sistem. Untuk proses pengendalian tersebut diperlukan bantuan relay yang berfungsi sebagai pelaksana dari perintah yang diberikan otak. Artikel berikut akan membahas jenis-jenis Relay Board yang ada.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul Pendukung
Dalam mengendalikan peralatan-peralatan listrik, mikrokontroler maupun PC tidak dapat berhubungan langsung dengan peralatan-peralatan tersebut mengingat fungsinya sebagai otak dari sistem. Untuk proses pengendalian tersebut diperlukan bantuan relay yang berfungsi sebagai pelaksana dari perintah yang diberikan otak. Artikel berikut akan membahas jenis-jenis Relay Board yang ada.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul Pendukung
- DRL-12xx Delta Relay Board
Kendali saklar dengan remote Sony
Tuesday, September 9th, 2008
AN2012
Artikel ini membahas tentang bagaimana DST-R8C membaca data inputan dari remote sony untuk mengendalikan saklar-saklar elektronik (relay). Saklar-saklar tersebut bisa dihubungkan dengan bermacam-macam peralatan listrik. Dengan demikian, kita bisa menghidup-matikan peralatan listrik dari jarak jauh dengan menggunakan remote
Detail article dapat di lihat di sini
Software pendukung
Modul pendukung
Artikel ini membahas tentang bagaimana DST-R8C membaca data inputan dari remote sony untuk mengendalikan saklar-saklar elektronik (relay). Saklar-saklar tersebut bisa dihubungkan dengan bermacam-macam peralatan listrik. Dengan demikian, kita bisa menghidup-matikan peralatan listrik dari jarak jauh dengan menggunakan remote
Detail article dapat di lihat di sini
Software pendukung
Modul pendukung
Kendali Alat Jarak Jauh Menggunakan Remote Infra Merah Dan RF
Tuesday, September 9th, 2008
AN0112
Pada artikel sebelumnya, telah dibahasa contoh aplikasi pengendali peralatan rumah tangga. Terdapat berbagai macam cara untuk mengendalikan peralatan tersebut antara lain yang telah dicontohkan pada aplikasi sebelumnya adalah pengendali peralatan rumah tangga melalui jalur telephone dan RS485. Selain itu juga telah dicontohkan pula proses pengendalian peralatan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan jalur infra merah.
Menggunakan infra merah lebih praktis untuk penggunaan secara indoor (dalam ruangan), karena portabilitas remote control yang membuat pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan dari sudut-sudut ruangan manapun. Pengontrolan peralatan rumah tangga menggunakan remote infra merah mempunyai keterbatasan jika akan digunakan untuk outdoor, misalkan mengendalikan peralatan yang berada diluar ruangan atau rumah. Memang hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kabel yang panjang untuk transmisi data, tetapi hal tersebut kurang praktis dan aman.
Oleh karena itu bila pada artikel sebelumnya menggunakan infra merah, maka pada pada artikel kali ini akan menggunakan infra merah dan RF. Dengan menggunakan media RF maka pengendali peralatan menggunakan remote infra tidak terbatas hanya dapat digunakan secara indoor saja, pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan yang berada dengan jarak yang relatif jauh atau bahkan diluar ruangan hanya dari dalam ruangan rumahnya.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung
Software pendukung
Pada artikel sebelumnya, telah dibahasa contoh aplikasi pengendali peralatan rumah tangga. Terdapat berbagai macam cara untuk mengendalikan peralatan tersebut antara lain yang telah dicontohkan pada aplikasi sebelumnya adalah pengendali peralatan rumah tangga melalui jalur telephone dan RS485. Selain itu juga telah dicontohkan pula proses pengendalian peralatan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan jalur infra merah.
Menggunakan infra merah lebih praktis untuk penggunaan secara indoor (dalam ruangan), karena portabilitas remote control yang membuat pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan dari sudut-sudut ruangan manapun. Pengontrolan peralatan rumah tangga menggunakan remote infra merah mempunyai keterbatasan jika akan digunakan untuk outdoor, misalkan mengendalikan peralatan yang berada diluar ruangan atau rumah. Memang hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kabel yang panjang untuk transmisi data, tetapi hal tersebut kurang praktis dan aman.
Oleh karena itu bila pada artikel sebelumnya menggunakan infra merah, maka pada pada artikel kali ini akan menggunakan infra merah dan RF. Dengan menggunakan media RF maka pengendali peralatan menggunakan remote infra tidak terbatas hanya dapat digunakan secara indoor saja, pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan yang berada dengan jarak yang relatif jauh atau bahkan diluar ruangan hanya dari dalam ruangan rumahnya.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung
Software pendukung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar