Rabu, 25 Januari 2023

CHATGPT-percakapan canggih

 

Viral ChatGPT, Chatbot dengan Kemampuan Percakapan Canggih

Share to WhatsAppShare to TelegramShare to More
ChatGPT (Tangkapan Layar)

TEMPO.CO, Jakarta - ChatGPT, chatbot buatan OpenAI, tengah jadi pembicaraan. Chatbot ini dapat melakukan percakapan walau kurang sempurna. Caranya, pengguna mengajukan pertanyaan, lalu mesin mengirimkan jawaban yang terlihat cukup hidup, cerewet, terkadang lucu atau sedikit meleset. Selain itu, ia juga bisa mengakui batas kemampuannya. 

Misalya, ketika ditanya pendapatnya tentang presiden pertama Indonesia, ChatGPT memberi jawaban,”Sebagai model bahasa besar yang dilatih oleh OpenAI, saya tidak memiliki pendapat atau keyakinan pribadi. Tujuan saya adalah untuk membantu pengguna menghasilkan teks seperti manusia berdasarkan masukan yang diberikan kepada saya. Saya tidak memiliki kemampuan untuk membentuk opini atau pemikiran pribadi,” tulisnya. 

Kata atau istilah yang memiliki beberapa arti juga dapat membuat jawabannya meleset. Misal bertanya dengan tentang panas, ChatGPT menganggap istilah tersebut sebagai populer atau kabar yang sedang hangat. Setelah ditekan kata panas mengacu ke api, barulah mendapat jawaban yang cocok.

Tapi, apakah ChatGPT itu? ChatGPT adalah proyek dari organisasi OpenAI dan upaya untuk membuat "berbicara" dengan AI terasa halus dan alami, hampir seperti percakapan antarmanusia.

Pengguna dapat mengajukan pertanyaan di sebuah kotak, seperti pesan instan pada umumnya. ChatGPT akan menjawab pertanyaan dengan kalimat lengkap, mencoba meniru ritme percakapan. Namun, karena ChatGPT tidak memiliki kepribadian, ia hanya dapat menggabungkan pengetahuan yang dikumpulkan dari banyak sumber, ditambah dengan pelatihan dari manusia.

“Sebagai model pembelajaran mesin, saya tidak punya perasaan,” jawaban model akan memberi tahu pengguna jika bertanya bagaimana rasanya. “Saya dirancang untuk memproses dan menghasilkan teks berdasarkan masukan yang saya terima.”

“Modelnya sering terlalu bertele-tele dan menggunakan frasa tertentu secara berlebihan, seperti menyatakan kembali bahwa ia adalah model bahasa yang dilatih oleh OpenAI,” tulis perusahaan pembuat.

Filosofi OpenAI adalah untuk merilis model ini ke alam liar sebelum semua pagar dipasang, dengan harapan umpan balik dari pengguna akan membantu perusahaan menemukan dan mengatasi bahaya berdasarkan interaksi di dunia nyata.

Jika ingin mengakses ChatGPT, cukup dengan mengunjungi chat.openai.com dan membuat akun OpenAI. Setelah masuk, silakan mulai mengobrol dengan ChatGPT.  Karena ChatGPT masih dalam tahap penelitian, perusahaan mempersilakan menggunakan dengan gratis dan dapat mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin.

Perlu diingat, ChatGPT bukanlah mesin pencari. Ia adalah model bahasa yang dibuat dengan tujuan mengadakan percakapan dengan pengguna akhir. Bedakan dengan mesin pencari mengindeks halaman web di internet untuk membantu pengguna menemukan informasi yang mereka minta. ChatGPT tidak memiliki kemampuan untuk mencari informasi di internet dan sebaliknya, menggunakan informasi yang dipelajari dari data pelatihan untuk menghasilkan respons, yang menyisakan ruang untuk kesalahan.

Salah satu jawaban membuktikan hal ini, “Pengetahuan saya didasarkan pada teks yang telah tersedia untuk umum di internet, tetapi data pelatihan saya hanya sampai tahun 2021, dan saya tidak dapat menjelajah internet atau mengakses informasi terkini.”

Melihat kemampuan ChatGPT yang bisa menjawab pertanyaan, menimbulkan kecurigaan negatif tentang penggunaannya di masa depan. Sebagai chatbot yang sangat canggih, memang berpotensi membuat hidup orang lebih mudah dan membantu tugas sehari-hari yang membosankan, seperti menulis email atau harus menjelajahi web untuk mendapatkan jawaban.

Namun, ada detail teknis tertentu yang harus diketahui sebelum digunakan secara luas untuk mencegah hasil negatif, seperti penyebaran informasi yang salah. Secara umum, model AI mengandalkan banyak pelatihan dan penyempurnaan untuk mencapai tingkat performa yang ideal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar