Cara Konfigurasi Rsyslog Server dan Client di Ubuntu 18.04
File log sangat berguna untuk menganalisis dan mengatasi masalah apa pun yang terkait dengan sistem dan aplikasi di Linux. Secara default, semua file log berada di dalam direktori /var/log di sistem operasi berbasis Linux. Ada beberapa jenis file log termasuk, cron, kernel, users, security dan sebagian besar file-file ini dikendalikan oleh layanan Rsyslog.
Rsyslog adalah sistem yang powerful dan aman untuk pemrosesan log. Server Rsyslog menerima log melalui jaringan dari beberapa server fisik atau virtual dan memantau kesehatan berbagai layanan. Dengan Rsyslog server, Anda dapat memonitor log untuk server lain, perangkat jaringan, dan aplikasi jarak jauh dari lokasi terpusat.
Dalam tutorial ini, kita akan belajar cara mengkonfigurasi Rsyslog server di server Ubuntu 18.04.
Prasyarat
Dua server menjalankan Ubuntu 18.04.
Alamat IP statis 192.168.0.101 dikonfigurasi pada mesin Rsyslog server dan 192.168.0.102 dikonfigurasi pada mesin Rsyslog client.
Main PID: 724 (rsyslogd)
Tasks: 4 (limit: 1114)
CGroup: /system.slice/rsyslog.service
??724 /usr/sbin/rsyslogd -n
Oct 22 04:28:53 ubuntu1804 systemd[1]: Starting System Logging Service...
Oct 22 04:28:54 ubuntu1804 rsyslogd[724]: imuxsock: Acquired UNIX socket '/run/systemd/journal/syslog' (fd 3) from systemd. [v8.32.0]
Oct 22 04:28:54 ubuntu1804 rsyslogd[724]: rsyslogd's groupid changed to 106
Oct 22 04:28:54 ubuntu1804 rsyslogd[724]: rsyslogd's userid changed to 102
Oct 22 04:28:54 ubuntu1804 rsyslogd[724]: [origin software="rsyslogd" swVersion="8.32.0" x-pid="724" x-info="http://www.rsyslog.com"] start
Oct 22 04:28:55 ubuntu1804 systemd[1]: Started System Logging Service.
Konfigurasi Rsyslog Server
Rsyslog sekarang diinstal dan dijalankan. Selanjutnya, Anda harus mengkonfigurasinya untuk berjalan dalam mode server. Anda dapat melakukannya dengan mengedit file /etc/rsyslog.conf.
nano /etc/rsyslog.conf
Pertama, Anda perlu mendefinisikan protokol baik UDP atau TCP atau keduanya.
Untuk menggunakan koneksi UDP dan TCP sekaligus, cari dan hapus komentar pada baris di bawah ini:
Selanjutnya, Anda perlu membuat template untuk memberi tahu Rsyslog server cara menyimpan pesan syslog yang masuk. Tambahkan baris-baris berikut sebelum bagian ARAH GLOBAL:
Rsyslog Server telah diinstal dan dikonfigurasi untuk menerima log dari remote host. Sekarang, Anda perlu mengkonfigurasi Rsyslog client untuk mengirim pesan syslog ke remote Rsyslog server.
Masuk ke mesin Client dan buka file konfigurasi Rsyslog seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
nano /etc/rsyslog.conf
Tambahkan baris berikut di akhir file:
##Enable sending of logs over UDP add the following line:
*.* @192.168.0.101:514
##Enable sending of logs over TCP add the following line:
*.* @@192.168.0.101:514
##Set disk queue when rsyslog server will be down:
$ActionQueueFileName queue
$ActionQueueMaxDiskSpace 1g
$ActionQueueSaveOnShutdown on
$ActionQueueType LinkedList
$ActionResumeRetryCount -1
Simpan dan tutup file. Kemudian, restart server Rsyslog untuk menerapkan perubahan konfigurasi:
systemtcl restart rsyslog
Lihat Client Log
Pada titik ini, Rsyslog client dikonfigurasi untuk mengirim log mereka ke Rsyslog server.
Sekarang, masuk ke Rsyslog server dan periksa direktori /var/log. Anda akan melihat entri dengan hostname mesin klien Anda termasuk beberapa file log:
Pada artikel di atas, kita belajar cara menginstal dan mengkonfigurasi Rsyslog server di server Ubuntu 18.04. Kita juga belajar cara mengkonfigurasi klien Rsyslog untuk mengirim log ke Rsyslog server.
Using Syslog server to forward the logs from vCenter is essential and best practice, forwarding logs to syslog server should always be in your configuration checklist. This is also a automated best way to ensure all the logs are streamed. Collected logs are used later for better troubleshooting vCenter server related issues incase of vCenter is failed. This also achieve the goal of centralizing vCenter server streaming logs on syslog server.
To configure Syslog server login to vCenter VAMI url portal (https://vCenterserver:5480), Go to Syslog >> and on Forwarding Configuration click CONFIGURE.
Note: Prior to setting up the forwarding configuration, remote syslog server(must) be configured and a network connection must exist between the vCenter server and syslog server(s) to enable log streaming.
On the Create Forwarding Configuration type Remote (syslog host) Server Address, protocol and port number. For protocol options there are 4 options - TCP, RELP, TLS, UDP. Also you can setup maximum 3 remote syslog hosts by clicking + Add button.
New Remote Syslog Host is added and make sure Connection Status is Reachable. Click Send Test Message to test the connection.
You can manually verify from remote syslog servers if the message has been received, below is the message format. Test message: This is a diagnostic syslog test message from vCenter Server. Servers: <Syslog Server>
I can verify on remote syslog server, It is working good.
If you want to later modify or add addition Syslog servers click Edit button. To delete syslog configuration click Delete.
Kamu pernah mengalami kehilangan data penting? Ada sebuah cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya, yaitu apa yang sering disebut sebagai backup. Apa itu backup?
Pada dasarnya, backup adalah suatu kegiatan menyalin atau mengarsipkan data agar dapat diakses pada saat kamu kehilangan data utama atau aslinya.
Backup dilakukan untuk dua tujuan, yaitu mengembalikan data yang terhapus dan data yang mengalami kerusakan atau modifikasi. Data terhapus atau biasa disebut sebagai data loss menjadi kejadian yang paling banyak terjadi.
Data loss ini dapat disebabkan oleh banyak alasan, salah satunya yaitu virus yang ada pada komputer kamu. Virus tersebut menyebabkan kerusakan pada hardware. Sementara itu, data yang rusak atau terkonfigurasi biasa disebut dengan data corruption. Data corrupt ini berupa data yang tak lagi sama isi atau bentuk file-nya seperti semula.
Jika kamu bertanggung jawab atas data bisnis atau bagi perusahaan, kerugian bisa saja berupa data keuangan perusahaan, data pelanggan, dan data-data sensitif lainnya yang penting bagi perusahaan kamu. Jika datanya ada di komputer pribadi, kamu mungkin kehilangan data berupa gambar, musik, atau juga file pekerjaan yang akan sulit diganti.
Selain itu, tujuan lain dari backup adalah untuk memulihkan/ melengkapi data dari waktu yang sebelumnya. Pemulihan ini dilakukan sesuai dengan kebijakan penyimpanan data yang ditentukan oleh kamu sebagai pengguna, biasanya dikonfigurasi dalam aplikasi cadangan soal berapa lamanya salinan data perlu dilakukan.
Meskipun backup ini merupakan bentuk sederhana dari pemulihan data loss atau data corruption, backup sendiri seharusnya tidak dianggap sebagai rencana pemulihan data satu-satunya.
Salah satu alasannya adalah karena tidak semua sistem cadangan mampu menyusun kembali sistem komputer atau melakukan konfigurasi kompleks lainnya seperti pada cluster komputer, server direktori aktif, atau server database hanya dengan mengembalikan datanya dari cadangan yang ada.
Karena sistem cadangan berisi setidaknya satu salinan dari semua data yang dianggap layak disimpan, perlakuan penyimpanan datanya menjadi hal yang signifikan. Mengatur ruang penyimpanan dan mengelola proses backup ini bisa menjadi usaha yang rumit atau sedikit kompleks.
Saat ini, ada banyak jenis perangkat penyimpanan data yang berguna untuk pembuatan backup. Ada juga berbagai cara di mana perangkat ini dapat diatur sedemikian rupa untuk menyediakan redundansi secara geografis, keamanan data yang maksimal, dan menghasilkan portabilitas.
Sebelum data dikirim ke lokasi penyimpanan yang diharapkan, data-data tersebut dipilih, diekstraksi, dan dimanipulasi sedemikian rupa. Banyak teknik yang berbeda-beda telah dikembangkan untuk mengoptimalkan prosedur backup ini. Termasuk juga dengan melakukan kompresi, enkripsi, dan de-duplikasi, dan lain-lain.
Ada beberapa jenis backup yang harus kamu kenali, yaitu:
Full backup
Salinan lengkap komputer termasuk data -data user dan sistem operasi itu sendiri.
Incremental backup (backup peningkatan)
Menyalin semua data yang berubah sejak terakhir kali melakukan full backup atau biasa disebut differential backup. Kelebihan: waktu yang lebih singkat, backup yang lebih cepat daripada full backup, membutuhkan tempat sementara yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan oleh full backup. Kekurangan: Waktu untuk restore sangat lama.
Differential backup
Sama dengan tipe incremental tapi archive bit tidak dihapus setelah backup dilakukan.
Mirroring (backup cermin)
Sama dengan full backup, tetapi data tidak di-compress (dengan format .tar, .zip, atau jenis compressed file yang lain). Kelebihan : metode backup ini yang paling cepat bila dibandingkan dengan metode yang lain karena menyalin data dan folder ke media tanpa melakukan compressing. Kekurangan : menyebabkan media penyimpanannya harus cukup besar untuk datanya.
Pentingnya Melakukan Backup
Selanjutnya, kamu harus mengetahui kenapa backup menjadi hal penting yang harus dilakukan. Berikut penjelasannya.
Pemulihan Sederhana
Kita tahu bahwa manusia tidak sempurna. Orang-orang kerap kali membuat kesalahan, khususnya dengan semakin baiknya teknik-teknis scam kini yang lebih bersifat sosial. Email yang mengandung virus tidak sengaja dibuka setiap harinya dan file penting sering juga tak sengaja terhapus.
Namun, kamu tak perlu jadi paranoid atau khawatir bila kamu telah melakukan backup sederhana ini. kamu bisa saja mengembalikan foto yang hilang untuk mengatasi virus yang menginfeksi komputer kamu. Atau kamu dapat memulihkan file dari waktu sebelum dihapus.
Fungsi Audit, Pajak, dan Pengarsipan
Kebanyakan bisnis atau perusahan diharuskan untuk menyimpan catatan bisnis dalam waktu yang lama, setiap tahunnya bahkan setiap bulan atau minggu. Ini dilakukan untuk keperluan pajak atau karena berbagai prosedur atau birokrasi yang ada.
kamu mungkin hanya memerlukannya untuk melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, pengeluaran dan pemasukan apa yang terjadi.
Sangat mudah untuk berasumsi bahwa komputer kamu telah aman hanya dengan menyalin data yang ada. Tapi memiliki satu salinan data finansial seperti itu umumnya menjadi kesalahan besar. Karena ini menunjukkan bahwa masalahnya hanya beres secara lokal.
kamu perlu melakukan backup yang tersistemasi dan sangat aman (double standars) untuk menghindari pencurian data karena malware atau ancaman lainnya. Jangan sampai kantor pajak mempermasalahkan data finansial perusahaan kamu yang tiba-tiba hilang atau rusak.
Menjadi Bisnis yang Unggul
Bila bisnis atau perusahaan kamu memiliki time machine backup yang bagus, ini bisa jadi dalah satu keunggulan kamu dibanding usaha sejenis. Faktor backup ini bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan atau calon klien akan kredibilitas dan keamanan bisnis kamu.
Tidak ada yang mau berurusan atau berinvestasi di perusahaan yang buruk keamanan atau kredibilitasnya, kan? Apalagi para pelanggan atau calon klien ini paham bahwa mereka akan memberikan banyak data sensitif pada kamu ketika berinteraksi atau bertransaksi dengan perusahaan.
Mengatasi Downtime yang Mematikan
Sebuah studi di University of Texas pada tahun 2007 menunjukkan bahwa 43% bisnis menderita main data loss yang tidak dapat dipulihkan kembali. Banyak dari perusahaan-perusahaan ini akhirnya menutup bisnis mereka untuk selamanya dalam dua tahun setelah mengalami main data loss.
Jadi, kamu sangat perlu merencanakan dan melakukan backup demi nasib usaha atau bisnis kamu. kamu bisa menjadi salah satu bisnis yang masih sanggup bertahan jika kamu berpikir ke depan, melakukan antisipasi yang memang seharusnya dilakukan.
Tidak Melakukan Pekerjaan Dua Kali
Aturan pertama dalam melakukan pekerjaan adalah “lakukan dengan benar pada kali pertama.” Jika kamu mengalami kegagalan kecil dan tidak memiliki backup, kamu mungkin bisa memulihkan beberapa hal, tapi kamu tidak akan pernah tahu kapan terjadinya kehilangan data yang besar.
Bagaimanapun juga, kamu sebagai pihak perusahaan pasti memiliki banyak pekerjaan yang berulang, apakah itu mengatur ulang sistem atau membuat spreadsheet yang kamu atau karyawan kamu kerjakan selama berbulan-bulan lamanya. Yang buruk adalah, jika kamu mengalami kehilangan data yang besar, kamu bisa saja harus mengulangi semua pekerjaan kamu yang sangat banyak itu.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membackup data kamu, berikut adalah cara-caranya!
Cara Time Machine Backup PC Windows kamu
Windows memiliki dua program backup yang berbeda: File History dan Windows Backup and Restore. File History secara otomatis menyimpan beberapa versi file yang diberikan, sehingga kamu dapat “kembali ke masa lalu” dan mengembalikan file sebelum diubah atau dihapus. Itu berguna untuk file yang sering berubah, seperti dokumen Word atau presentasi PowerPoint.
Sementara itu, Backup dan Restore melakukan backup file kamu sesuai jadwal. Ini juga bisa menciptakan sebuah sistem, yang merupakan gambaran keseluruhan sistem operasi, program, dokumen, dan semua sistem kamu. Ini akan memudahkan pemulihan data jika terjadi sesuatu pada file dan data kamu.
kamu bisa menggunakan salah satu saja, tapi untuk strategi backup yang lebih komprehensif, gunakan keduanya. Backup ini akan menjadi pertahanan pertama kamu jika terjadi sesuatu pada komputer kamu, seperti kegagalan hard drive, infeksi malware, atau seseorang yang secara tidak sengaja menghapus sesuatu yang penting.
Memulihkan file kamu dari backup lokal akan jauh lebih cepat – dan, dengan sistem yang terbentuk dari proses backup, kamu bisa mengembalikan seluruh komputer kamu hampir persis seperti sebelum adanya kerusakan.
kamu memerlukan hard drive eksternal, NAS (network attached storage), atau komputer lain di jaringan lokal kamu untuk dijadikan lokasi backup kamu.
Gunakan File History untuk membackup file dan folder tertentu yang sering berubah.
Secara default, File History membackup semua folder di folder akun pengguna kamu (C: / Users / [nama akun]). Ini termasuk desktop, dokumen, hasil download, musik, gambar, dan beberapa folder lainnya. Ini juga akan membackup folder OneDrive kamu. Yang terpenting, Fire History memonitor folder ini untuk perubahan, dan secara otomatis membackup semua file yang telah ditambahkan atau dimodifikasi, mirip dengan Time Machine OS X.
Cara Mengatur dan Mengaktifkan File History
Klik tombol Windows dan ketik File History. Menu akan menampilkan “File History Settings” secara otomatis; klik untuk membukanya
Buka Backup dan klik “Add a drive.”
Pilih lokasi drive atau jaringan yang ingin kamu gunakan untuk backup File History.
Lalu klik “Opsi lainnya”. Di sini kamu bisa memulai backup, mengubah jarak waktu backup, pilih berapa lama file backup disimpan, menambahkan atau mengeluarkan folder, atau mengalihkan File History ke drive yang berbeda.
Klik tombol “Back up now” untuk memulai backup File History pertama kamu. Salah satu pilihan yang mungkin ingin kamu ubah di bagian settings, bergantung pada preferensi kamu adalah berapa lama backup File History disimpan.
Secara default settingnya adalah “Forever,” yang berarti File History akan terus membuat dan menyimpan backup sampai drive kamu penuh. Pada saat itu, kamu harus menggunakan drive yang berbeda atau memulai pembersihan secara manual dari Control Panel (di bawah System and Security > File History > Advanced Settings) untuk memberi space.
Jika kamu memilih “Until space is needed”, File History akan secara otomatis menghapus versi file yang paling lama yang dibackup saat drive kamu membutuhkan lebih banyak space.
Jika kamu beralih ke salah satu jangka waktu lainnya, seperti 1 bulan atau 2 tahun, File History akan menghapus versi yang paling tua saat file mencapai pengaturan waktu itu.
Setelah ini File History akan bekerja dengan tenang di belakang layar.
Cara Mengatur dan Mengaktifkan Backup and Restore
Buka Backup and Restore. Fitur ini ada di Control Panel di Settings Windows, tapi, kamu juga bisa mengklik tombol Windows dan kemudian mengetikkan “Backup and Restore” untuk menemukannya.
Klik “Set up backup“
Pilih drive backup kamu. Atau, alternatifnya, klik tombol “Save on a network” untuk memilih pembagian jaringan.
Selanjutnya, pilih apakah kamu ingin Windows memilih apa yang harus dibackup atau jika kamu ingin memilih folder itu sendiri. Jika kamu membiarkan Windows memilih, Windows akan menyimpan file yang ada di desktop kamu, folder pengguna kamu, dan perpustakaan kamu serta membuat system image.
Solusi termudah adalah membiarkan Windows memilih. Namun, jika kamu khawatir dengan space atau ingin memilih folder mana yang disertakan, pilih “Let Me Choose.” Kemudian kamu dapat membatalkan pilihan Libraries, yang sudah akan dibackup dengan File History, dan hanya membiarkan system images untuk dibuat di drive.
Klik tombol “Save settings and run backup” untuk menjalankan backup pertama kamu.
Bagian terbaik? Setelah backup pertama kamu, ini akan dilakukan secara otomatis sesuai jadwal. Secara default, backup akan dilakukan setiap hari Minggu jam 7 malam.
Cara Membackup Mac kamu dengan Time Machine Backup
Bagi kamu yang memiliki Mac, Mac OS X (10,5 ke atas) memiliki built-in backup yang sangat baik yang disebut Time Machine.
Setelah kamu memasang hard drive dan mengatur Time Machine, mesin akan bekerja secara otomatis di belakang layar, terus menyimpan salinan semua file, aplikasi, dan file sistem kamu (misalnya, hampir semua hal kecuali barang yang mungkin tidak kamu butuhkan back up, seperti file di tempat sampah, file cache, dan file log).
Jika kamu kehabisan space disk, Time Machine akan secara otomatis menghapus versi file yang paling lama untuk membuat space bagi yang baru.
Jika kamu menggunakan time machine, ini adalah sebuah proses yang sangat mudah karena kamu hanya perlu melakukan konfigurasi satu kali di awal. Berikut langkah-langkahnya:
Sambungkan hard drive eksternal ke Mac kamu
Hal yang pertama kamu perlukan adalah sebuah drive yang berukuran minimal sama dengan drive internal Mac kamu. Dengan alat penyimpanan yang cukup murah saat ini, coba gunakan drive yang memiliki ukuran dua sampai empat kali lipat dari ukuran yang sedang kamu backup.
Colokkan hard drive eksternal kamu (melalui USB, FireWire, atau Thunderbolt, tergantung pada drive kamu). kamu juga dapat menggunakan Time Machine dengan hard drive eksternal yang terhubung ke router Airport Extreme, dengan perangkat jaringan AirPort Time Capsule, atau dengan drive jaringan lainnya.
Time Machine secara default akan menggunakan semua space yang tersedia di drive.
Jika kamu juga ingin menggunakan beberapa space hard drive untuk menyimpan file lain, kamu harus membagi drive menjadi dua volume: satu untuk backup Time Machine dan satu lagi untuk file kamu yang lain.
kamu bisa melakukannya dengan Disk Utility OS X yang terdapat di Applications > Utilities.
Aktifkan Time Machine dan pilih tujuan backup
Setelah hard drive eksternal kamu terhubung, klik System Preferences > Time Machine dan ubah switch dari “off” ke “on”.
Kemudian klik tombol Select Disk untuk memilih drive atau volume yang kamu ingin gunakan untuk Time Machine. Time Machine kemudian akan menanyakan apakah kamu ingin menggunakan disk sebagai destinasi backup dan akan memberi kamu opsi untuk mengenkripsi backups dengan password.
Drive perlu untuk diformat sebagai Mac OS X Extended (Journaled); jika tidak, Time Machine akan meminta kamu untuk mereformat drive kamu dan ini akan menghapus data yang ada di dalamnya.
Jika Time Machine tidak meminta kamu memilih backup disk saat kamu menghubungkan drive ke Mac kamu:
Buka Time Machine preferences dari menu Time Machine pada menu bar. Atau pilih menu Apple () > System Preferences, lalu klik Time Machine.
Klik Select Backup Disk, Select Disk, atau Add or Remove Backup Disk.
Pilih disk cadangan dari daftar, lalu klik Use Disk.
Untuk keamanan dan keamanan backup, kamu dapat mengulangi langkah-langkah ini untuk menambahkan disk backup lainnya. Misalnya, kamu bisa menggunakan satu disk backup saat berada di rumah, dan disk backup lainnya saat bekerja.
Time Machine kemudian akan membackup data kamu
Setelah kamu mengkonfigurasinya, Time Machine secara otomatis membuat backup per jam selama 24 jam terakhir, backup harian selama sebulan terakhir, dan backup mingguan untuk semua bulan sebelumnya. Backup tertua akan dihapus saat backup disk kamu penuh.
Untuk melakukan backup sekarang, bukan menunggu backup otomatis berikutnya, pilih menu Back Up Now dari menu Time Machine.
Untuk menghentikan backup otomatis, buka preferensi Time Machine, maka hapuslah secara otomatis Back Up Automatically (Untuk Mac OS Sierra atau yang lebih baru) atau matikan Time Machine (OS X El Capitan atau yang sebelumnya). kamu masih dapat membackup secara manual dengan memilih Back Up Now dari menu Time Machine.
Untuk membatalkan backup yang sedang berlangsung, pilih Skip This Backup (atau Stop Backing Up) dari menu Time Machine.
Untuk memeriksa status, gunakan menu Time Machine. kamu akan diberitahu kapan Time Machine dibackup (backing up in progress, idle untuk the next automatic backup idle, or unable to complete the backup)
Untuk mengecualikan item dari backup kamu, buka preferensi Time Machine dari menu Time machine, klik Options, lalu klik tanda plus dan pilih item yang akan dikecualikan.
Backup pertama kamu mungkin memakan waktu lama, tergantung berapa banyak file yang kamu miliki. kamu dapat terus menggunakan Mac kamu walaupun backup sedang berlangsung. Beberapa komputer Mac melakukan backup bahkan saat tertidur.
Time Machine hanya membackup file-file yang berubah sejak backup sebelumnya, jadi proses backup nantinya akan menjadi lebih cepat.
Tujuan dari backupserver adalah untuk menyimpan data tanpa error atau korupsi dengan cara yang meminimalkan space penyimpanan. Selain itu, orang-orang juga sering melakukan backup untuk mengurangi dampak pada sumber daya komputasi dan penggunaan bandwidth, sekaligus membuat proses pemulihan (recovery process) secepat dan semudah mungkin.
Meskipun sistem individu mungkin memiliki beberapa fitur tambahan, semua metode backup memiliki banyak kesamaan komponen. Bagian berikut menjelaskan empat metode backupserver paling umum yang digunakan saat ini, dan menyoroti pro dan kontra yang terkait dengan setiap metode.
Full Backups
Saat seseorang melakukan full backups, maka copy atau salinan dari semua data akan dibackup secara otomatis sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
Data-data ini biasa dikompres dengan tujuan untuk menghemat space tetapi kemungkinan besar full backups akan tetap membutuhkan banyak space meski sudah dikompres.
Tidak hanya itu, full backups juga dapat menyebabkan akses yang berat ke backup disk, yang akan mempengaruhi umur disk tersebut dan mengkonsumsi jaringan bandwidth.
Keuntungan dari full backup adalah kemudahan restorasi. Mengembalikan file hanya membutuhkan nama file, lokasi, dan tanggal untuk mengembalikan data. Restorasi relatif mudah selama file backup dari tanggal atau waktu tersebut tersedia.
Meskipun backup penuh pasti komprehensif, namun mungkin memiliki beban yang lebih. Penting untuk dipertimbangkan bahwa hanya sebagian kecil dari file berubah dari satu backup ke backup lainnya. Akibatnya, melakukan backup penuh akan menghasilkan beberapa salinan identik dari file dan mengkonsumsi space penyimpanan pada media backup.
Incremental Backups
Incremental backups atau backup tambahan menghemat space dengan membackup hanya file yang telah dibuat atau diubah sejak backup terakhir. Keuntungan dari incremental backup adalah volume data yang didukung pada setiap iterasi jauh lebih kecil, yang tentu saja menghemat space pada media backup dan menggunakan bandwidth jaringan yang lebih sedikit.
Namun, incremental backup meningkatkan overhead (kombinasi waktu atau komputasi berlebih, memori, bandwidth, atau sumber daya lain yang diperlukan untuk melakukan tugas tertentu) karena setiap source file harus dibandingkan dahulu dengan full backup terakhir dan juga iterasi inkremental untuk menentukan apakah data tersebut baru atau berubah.
Selain itu, mencari file tertentu untuk dipulihkan akan menjadi lebih kompleks karena mungkin memerlukan pencarian beberapa iterasi. Untuk benar-benar memulihkan semua file memerlukan penggabungan semua iterasi sambil memastikan bahwa kamu hanya menyimpan versi terbaru dari setiap file.
Kebanyakan strategi backup perusahaan adalah kombinasi dari full backups dan incremental backups. Biasanya, mereka melakukan full backup seminggu sekali di akhir minggu saat orang-orang di kantor tidak menggunakan jaringan dan computing resource. Lalu mereka menjadwalkan incremental backups di hari kerja.
Membackup files dengan kombinasi ini memudahkan restorasi karena tidak perlu mencari dan menggabungkan seluruh iterasi dari lebih dari satu minggu terakhir.
Beberapa strategi membatasi dampak pada penyimpanan backup disk dengan menyalin backup lengkap dari disk ke kaset, yang kemudian disimpan di tempat lain.
Meski pendekatan ini lebih aman daripada menyimpan sistem file dan media backup di lokasi yang sama, kerja manual untuk mengubah kaset, memberi label dan mengangkutnya cukup menyita waktu.
Selain itu, ini menciptakan perbedaan antara backup yang selesai yang tersimpan di luar lokasi dan keadaan sistem file live saat ini. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, setiap perubahan data yang terjadi sejak menyalin salinan lengkap terakhir ke simpanan backup kamu mungkin saja akan hilang
Differential Backups
Differential backup mirip dengan incremental backup hanya saja setiap operasi backup menyimpan file baru dan yang telah diperbarui sejak full backup terakhir. Misalnya, jika full backup dilakukan pada hari Minggu dan sebuah file berubah pada hari Senin, file tersebut akan menjadi bagian dari setiap differential backup sampai full backup berikutnya dijalankan.
Menggunakan differential backups menyederhanakan pemulihan karena hanya full backup terakhir dan differential backup terakhir diperlukan untuk menciptakan restorasi yang lengkap. Seperti incremental backup, differential backup perlu membandingkan file yang ada sekarang dan yang file yang sudah dibackup untuk mengidentifikasi perubahan.
Namun, differential backups memerlukan lebih banyak space dan bandwidth jaringan dibandingkan dengan incremental backups.
Virtual Backups
Virtual full backup menggunakan database untuk melacak dan mengelola data yang sudah dibackup untuk membantu menghindari beberapa kekurangan metode backup lainnya. Salinan lengkap atau replika hanya diambil satu kali dan tidak perlu diambil lagi selama media penyimpanan karena biasanya lokasi penyimpanan yang terpasang pada jaringan tetap tidak berubah.
Full virtual backups secara berkala mensinkronisasi data backup ke database.
Virtual full backup umumnya dilakukan secara otomatis oleh software backup. Langkah-langkahnya juga mungkin sama seperti full backup. Mengembalikan satu file atau keseluruhan disk biasanya tergantung pada pemilihan metode recovery yang disukai dan kemudian file akan pulih.
Hosting Backup
Jika website kamu tergolong self hosted, biasanyaprovider hosting yang profesional telahmenyediakan time machine backup sebagai paket layanannya. Seluruh data kamu akan di-backup secara rutin dan otomatis. Dewaweb sendiri melakukan backup sehari dua kali bagi kepentingan kliennya hingga 2 minggu ke belakang.
Simpulan
Pencadangan atau backup adalah sebuah langkah pengamanan data yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan adanya cadangan data, maka kamu akan terlindung dari kejadian yang tidak diinginkan seperti data corrupt, bencana alam, atau hal-hal lainnya yang menyebabkan hilangnya data penting.
Itulah penjelasan mengenai backup dan tips Time Machine Backup di Windows, Mac, dan server website. Semoga membantu, ya
$ cd /opt/
$ wget -c https://download.samba.org/pub/samba/samba-latest.tar.gz
$ tar -xzvf samba-latest.tar.gz
$ cd samba-*/
$ ./configure.developer
$ make
$ make install
9. Provision.
$ /usr/local/samba/bin/samba-tool domain provision --use-rfc2307 --interactive
------------------------------------------------------------------
Realm: UBUNTU.LOCAL
Domain: UBUNTU
Server Role: dc
DNS Backend: BIND9_DLZ
------------------------------------------------------------------
10. Verifikasi Samba yang sudah terinstall.
$ /usr/local/samba/sbin/samba --version
$ /usr/local/samba/sbin/samba
$ ps aux | grep samba
// Untuk stop Samba
$ pkill samba
$ nano /etc/ntp.conf
------------------------------------------------------------------
pool 0.id.ntp.org iburst
pool 1.id.ntp.org iburst
pool 2.id.ntp.org iburst
pool 3.id.ntp.org iburst
------------------------------------------------------------------
23. Restart & jalankan NTP.
$ systemctl restart ntp
$ systemctl enable ntp
$ systemctl status ntp
$ ntpq -p
//if there's asterisk (*), ntp can be used by client.
Setup on Windows
1 Setup IP Address & DNS. Pastikan primary DNS Server menggunakan IP milik domain controller.
2. Atur waktu agar sinkron dengan server. Gunakan update waktu dari server.ubutu.local.