Cara Instalasi Rsync dan Lysnc Pada CentOS, Ubuntu dan Debian
Rsync adalah suatu metode sinkronisasi antar server yang cukup efektif dalam penggunaan dan pengoperasian dengan Rsync kita backup data tanpa perlu menggunakan FTP Server FTP client dan tanpa harus melakukan download data ke local kemudian di upload kembali ke server tujuan
Lsyncd sama seperti Rsync memanfaatkan layanan SSH sebagai perantara untuk proses bakup antar server yang membedakan nya adalah Lsyncd dapat melakukan automatis sinkronisasi pada server.
Cara installasi Rsync dan Lsyncd pada Centos
- Rsync pada Centos
Install Rsync pada instance Centos anda
Kita dapat melakukan backup pada instance yang sama dari direktori satu ke direktori yang lain nya
Untuk mengetahui status Rsync anda bisa cek
Proses Rsync menggirim data ke direktori yang dituju
Di Rsync kita dapat mengirim kan data backup ke instance yang lain
Di Rsync juga dapat mengambil data backup pada intance utama
- Lsyncd pada Centos
Pastikan sudah install epel untuk menjalankan Lsyncd
Install Lsyncd pada instance Centos anda
Buka file lsyncd.conf
Tambahkan konfigurasi berikut ini :
- settings{
- logfile = "/var/log/lsyncd.log"
- statusFile = "/var/log/lsyncd.stat",
- statusInterval = 1,
- }
- sync{
- default.rsync,
- source="/home/dwinar/data/", <<==== Data Backup
- target="192.168.00.00:/home/backup", <<==== IP Tujuan dan Direktori tujuan
- }
Restart Lsyncd untuk memulai ulang Lsyncd dengan konfigurasi baru
Enable Lsyncd untuk menjalankan Lsyncd
Cek status dari Lsyncd
Kemudian instance tujuan backup akan otomatis sinkronisasi dari intance utama.
Cara installasi Rsync dan Lsyncd pada Ubuntu
- Rsync Pada Ubuntu
Install Rsync pada instance Ubuntu anda
Cek status Rsync
Kita dapat melakukan backup pada instance yang sama dari direktori satu ke direktori yang lain nya
Proses Rsync menggirim data ke direktori yang dituju
Di Rsync kita dapat mengirim kan data backup ke instance yang lain
Di Rsync juga dapat mengambil data backup pada intance utama
- Lsyncd pada Ubuntu
Install Lsyncd pada instance Ubuntu anda
Buat directory konfigurasi Lsyncd
Buat file konfigurasi lsyncd.conf.hua
Tambahkan konfigurasi berikut ini :
- settings{
- logfile = "/var/log/lsyncd.log"
- statusFile = "/var/log/lsyncd.stat",
- statusInterval = 1,
- }
- sync{
- default.rsync,
- source="/data/", <<==== Data Backup
- target="35.240.00.00:/backup", <<==== IP Tujuan dan Direktori tujuan
- }
Restart Lsyncd untuk memulai ulang Lsyncd dengan konfigurasi baru
Cek status Lsyncd
Kemudian instance tujuan backup akan otomatis sinkronisasi dari intance utama.
Cara installasi Rsync dan Lsyncd pada Debian
- Rsync Pada Debian
Lakukan pembaruan daftar paket untuk peningkatan versi yang diperlukan pada Debian
Install Rsync pada instance Debian anda
Cek status Rsync
Kita dapat melakukan backup pada instance yang sama dari direktori satu ke direktori yang lain nya
Proses Rsync menggirim data ke direktori yang dituju
Di Rsync kita dapat mengirim kan data backup ke instance yang lain
Di Rsync juga dapat mengambil data backup pada intance utama
- Lsyncd pada Debian
Install Lsyncd pada instance Debian anda
Install Lsyncd pada instance Debian anda
Buat file konfigurasi lsyncd.conf.hua
Tambahkan konfigurasi berikut ini :
- settings{
- logfile = "/var/log/lsyncd.log"
- statusFile = "/var/log/lsyncd.stat",
- statusInterval = 1,
- }
- sync{
- default.rsync,
- source="/data/", <<==== Data Backup
- target="35.240.00.00:/backup", <<==== IP Tujuan dan Direktori tujuan
- }
Restart Lsyncd untuk memulai ulang Lsyncd dengan konfigurasi baru
Cek status Lsync
Kemudian instance tujuan backup akan otomatis sinkronisasi dari intance utama.
Rsync membuat proses backup lebih efisien karena user tidak memerlukan konfigurasi yang sulit
Lysnc dapat mensikronisasi data secara real time, ketika data di update pada direktori asal maka akan terupdate juga data di direktori tujuan update.
----------------------------------------------------
Cara Kerja dan Penerapan dalam Menggunakan Lsync
Lsyncd merupakan sebuah service yang digunakan untuk sinkronisasi atau replikasi file dan direktori secara lokal dan jarak jauh setelah interval waktu tertentu menggunakan rsync dan ssh di backend untuk authentication.
Lsyncd bekerja pada arsitektur Master dan Slave di mana ia memantau direktori pada server master, jika ada perubahan atau modifikasi yang dilakukan maka lsyncd akan mereplikasi yang sama pada server slave-nya setelah interval waktu tertentu.
1. Langkah pertama yaitu install Lsync pada Server Master kemudian enable repository epel dan install lsync menggunakan perintah berikut
# yum install epel-release
# yum install lsyncd -y
2. Langkah kedua yaitu menghubungkan antara server Master dan server Slave menggunakan ssh key authentication, generate key pada server Master menggunakan perintah berikut
# ssh-keygen -t rsa
Apabila sudah selanjutnya koneksikan antara server master dan server slave nya dengan cara copy public key ke server slave nya menggunakan ssh-copy-id.
# ssh-copy-id root@ip
Saat ini coba akses ke server slave tanpa menggunakan password seperti berikut
Saat ini untuk server Master dan server Slave sudah berhasil terkoneksi.
3. Langkah ketiga yaitu melakukan konfigurasi pada Lsyncd, default direktori konfigurasi dari Lsyncd berada di /etc/lsyncd sebagai berikut:
# vi /etc/lsyncd
Setelah itu coba kita lakukan konfigurasi tambahan pada lsyncd nya berikut detailnya
Keterangan:
- Pada menu settings merupakan konfigurasi dari stat dan log dari lsyncd
- Pada sync pertama merupakan konfigurasi source dan target/destination dari direktori yang akan di sinkronkan diatas contohnya direktori /var/www/html/ akan di sinkronkan ke Server Slave dengan IP 103.93.56.82 dan tujuan direktorinya sama yakni /var/www/html/
- Pada rsync lah yang mengirimkan semua prints dari sync melalui ssh key.
Simpan konfigurasi di atas dan restart, enable dan pastikan semua service lsyncd telah berjalan dengan normal sebagai berikut:
Setelah itu cek log sinkronisasi direktori yang telah ditentukan hasilnya sebagai berikut
# tail -f /var/log/lsyncd/lsyncd.log
Selanjutnya cek hasil singkronisasi di sisi Server Slave pastikan sama semua baik isi, permission direktori dan yang lainnya sebagai berikut hasilnya
Hasil Server Master seperti berikut
Hasil Server Slave seperti berikut
Berikut jika kita cek untuk hasil website nya sudah sesuai antara Server Master dan Server Slave
Server Master
Server Slave
Tidak ada komentar:
Posting Komentar